AQIQOH

. . Tidak ada komentar:

AQIQOH

 Dinuqil dari kitab
Al Bajuri Tsani hal. 302 – 304
Al Minhajul Qowim hal.149.


AQIQOH = HEWAN YANG DISEMBELIH.
Disunnatkan atas orang tua dari seorang anak yang dilahirkan untuk menyembelih AQIQOH berupa KAMBING, boleh juga SAPI, boleh juga ONTA walaupun anak tersebut meninggal sebelum umur 7 hari.

Dasar kesunatan menyembelih AQIQOH  adalah hadits :
اَلْغُلَامُ مُرْتَهَنٌ بِعَقِيْقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ السَّابِعِ وَيُحْلَقُ رَأْسُهُ وَيُسَمّٰى.
رواه الترمذي وقال حسن صحيح

Ghulam ( anak kecil ) itu digadaikan dengan AQIQOH nya, AQIQOH tersebut disembelih pada hari ke 7 dari kelahiran anak tersebut, dan dicukur rambut kepala anak tersebut, dan diberi nama.  HR Turmudzi, Beliau bilang ( hadits hasan shohih )

PENGERTIAN      مرتهن      ( digadaikan ) :
Menurut Imam Ahmad dan Imam Al Khotthobi : Tidak dapat memberikan SYAFAAT pada kedua orang tuanya pada hari kiamat ( sebab ibarat barang masih dalam gadean jadi tidak dapat bebas memberikan manfaat ) .

SIAPAKAH  YANG  DISUNNATKAN  AQIQOH ?
AQIQOH  sunnat muakkad bagi orang yang berkewajiban memberi nafqah pada anak yang dilahirkan walaupun anak tersebut mempunyai banyak harta warisan. Maka uang untuk AQIQOH tidak diambil dari uang anak tersebut melainkan dari uang walinya walaupun walinya itu ibu yang telah melahirkan dari hasil hubungan ZINA.

AQIQOH sunnat pula bagi anak yang telah baligh dan mampu sedangkan walinya belum sempat atau belum mampu mengAQIQOHi anak tersebut, Maka ia melaksanakan AQIQOH  UNTUK DIRINYA SENDIRI. Hal tersebut untuk menyusuli kesuntan       yang  belum  dilaksanakan..

HADITS  yang menerangkan bahwa Rosululloh SAW melakukan AQIQOH untuk dirinya sendiri itu BATHIL walaupun diriwayatkan Imam Baihaqi sebagaimana diterangkan  dalam  kitab  MAJMU'.

KAPAN WAKTUNYA AQIQOH ?
Waktunya AQIQOH telah masuk mulai dari lahir seluruh badannya anak bayi, sedangkan   orang tuanya juga telah mampu.

Syekh Syihabuddin dalam kitabnya ( Minhajul Qowim ) menerangkan bahwa yang afdlol adalah menyembelih AQIQOH pada hari ke 7 dari kelahiran ( hari kelahirannya termasuk dalam hitungan hari pertama ). Jika tidak dilakukan pada hari ke 7 maka dilaksanakan pada hari ke 14. Jika belum mampu pula maka dilaksanakan pada hari ke 21. Demikian seterusnya pada kelipatan 7.

HEWAN APA YANG MENCUKUPI UNTUK AQIQOH ?
Untuk AQIQOH bisa dilakukan dengan menyembelih seekor kambing jantan atau    betina  yang  memenuhi  syarat  sebagaimana  dalam bab  QURBAN. Demikian 
pula boleh juga AQIQOH dengan seper tujuh ONTA atau seper tujuh SAPI.

Yang lebih sempurna adalah 2 ekor kambing untuk AQIQOH anak laki-laki atau 2/7 ekor ONTA atau SAPI,  1 ekor kambing untuk anak perempuan atau 1/7 ONTA atau SAPI. Tetapi ini pun sifatnya kondisional menurut kemampuan orang yang melaksanakan AQIQOH tersebut.

Rosululloh SAW menyembelih AQIQOH untuk SAYYID HASAN dan SAYYID HUSEN satu kambing satu kambing ( Al Bajuri Tsani hal.303 ).

CARA MEMASAK AQIQOH :
Setelah disembelih sebaiknya TULANG AQIQOH tida dipecah (dibiarkan utuh pada tiap-tiap persendian), lalu dimasak dengan bunbu rasa manis, lalu dibagikan atau diantar kepada para fuqoro' masakin dalam keadaan telah masak.

HAL-HAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN AQIQOH :
Sunnat menyembelih AQIQOH pada waktu terbit matahari dan ketika menyembelih maka orang yang menyembelih itu membaca :
        بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ اَللّٰهُمَّ هٰذِهِ مِنْكَ وَاِلَيْكَ اًللّٰهُمَّ هٰذِهِ عَقِيْقَةُ …............
Dengan nama Alloh dan Alloh Maha Besar, Ya Alloh, Ini dariMu dan kembali kepadaMu, Ya Alloh, Ini AQIQOH ……..... ( sebut nama yang diAQIQOHi ) ...............'

AQIQOH  =  QURBQN :
Tidak boleh dijual dagingnya maupun kulitnya.

Orang yang AQIQOH NADZAR  tidak boleh makan AQIQOH tersebut.
Contoh AQIQOH NADZAR,  Seseorang berkata :
"Saya akan melaksanakan AQIQOH untuk anak saya, Lillahi Ta'ala".
"Saya akan ber AQIQOH kambing ini untuk anak saya, Lillahi Ta'ala".
"Ini ( kambing ) adalah AQIQOH untuk anak saya, Lillahi Ta'ala".

Orang yang AQIQOH tidak NADZAR boleh makan AQIQOH tersebut.
Contoh AQIQOH tidak NADZAR,  Seseorang berkata :
"Kambing ini kita sembelih untuk makan bersama" ( hatinya niat AQIQOH )
"Kambing ini nanti kita bagikan kepada faqir miskin" ( hatinya niat AQIQOH )




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang Situs Ini

Situs web ini merupakan situs web resmi Pondok Pesantren Sunan Sendang - Roudhotuttullab - Sendang Duwur. Semua konten tulisan insyaAllah ditulis secara langsung oleh Romo Yai Salim Azhar, tanpa mengurangi dan menambahi redaksi apa pun.

Bagi alumni atau siapa saja yang bersimpati dan ingin berpartisipasi dalam berbagai kegiatan pesantren, silakan hubungi langsung Romo K.H. Salim Azhar di bagian Kontak Kami.

Arsip Situs

Label

Total Tayangan Halaman