AKHLAQ DALAM AL QUR’AN ( 10 )
JANGAN ANGKUH JANGAN SOMBONG
Segala
puji bagi Alloh Yang telah menciptakan manusia dan hewan serta seluruh alam
dengan sempurna tanpa bantuan , Maha Esa dan Maha Kuasa , Tumpuan bagi semua
makhluq, Maha Mengetahui dan Waspada akan sesuatu yang dilakukan oleh
hamba-hambaNya Maha Besar dan Maha Agung , Maha Sayang kepada hamba-hamba yang
menyayangi sesamanya, tidak sombong dan
tidak angkuh .
Rahmat
ta’dzim serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Junjungan kita Nabi
agung Muhammad SAW , Guru muthlaq nan tak pernah diberi gaji dan tiada pernah
mengharapkan gaji kecuali atas Alloh , Guru yang membimbing ummat dengan segala
upaya dan perhatian agar ummatnya sadar
akan kelemahan dirinya , lalu mengagungkan dan memuji kepada Alloh , Nabi yang
amat tinggi nilai kasih sayangnya , Nabi yang banyak senyum kepada
sahabat-sahabatnya dan tak pernah mengagungkan dirinya .
Luqman (18
)
وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ
وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ
فَخُورٍ
Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari
manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan
angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi
membanggakan diri.
Seseorang yang hidup di dunia ada kalanya
menyendiri bertapa ( ‘uzlah ) di bukit – bukit ada kalanya hidup secara bersama
– sama , bermasyarakat , berkumpul dan bergaul antara yang miskin dan yang kaya
, antara yang hina dan yang mulya , antara rakyat dan orang yang pangkat.
Orang yang hidup menyendiri relatif lebih
sedikit resikonya dibanding yang hidup dalam masyarakat , mereka hanya
berkomunikasi dengan Tuhan , Malaikat , Jin , Syetan binatang dan tumbuh – tumbuhan serta benda – benda yang mati , tetapi orang yang hidup
bermasyarakat, mereka berhubungan dengan hal – hal tersebut di atas ditambah
berhubungan dengan sesama manusia yang beraneka ragam carakter serta
pelakuannya , ada yang lemah lembut ada yang kasar , ada yang murah hati ada
yang keras kepala , ada yang rendah hati ada yang sombong, ada yang selalu bekata yang benar ada yang
selalu bohong , ada yang suka menghurmati ada yang suka meremehkan , yang kaya
atau mulya kadang – kadang enggan menyapa dan
menghurmati yang miskin atau yang hina , yang merasa hina enggan pula
untuk bergaul dengan yang dianggap mulya , begitu setrusnya simponi kehidupan
bermasyarakat .
Orang yang baik adalah orang – orang yang ber
akhlaq yang mulya , dan hal ini dapat dilakukan oleh seseorang yang :
1-
Mengetahui cara bergaul yang baik ( tawadlu’ –
berseri-seri – banyak memberikan senyuman – menyenangkan )
2-
Mengetahui cara melakukan tawadlu’ dan cara menyambut
teman sesamanya, tidak memalingkan
pipinya ketika bertemu dengan temannya dan tidak bergaya sombong dan angkuh
ketika berjalan di bumi ini
3-
Mampu
melakukan sopan , tidak lagak sombong , tidak angkuh , menyenangkan
4-
Dapat
mengungkapkan rencana , kehendak serta melakukan perbuatan yang baik untuk diri sendiri dan ummat (
dengan cara bergaul yang baik , tata krama , menyenangkan )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar