KEBIASAAN AMAL TETAP DILAKUKAN DI ALAM BARZAKH

. . Tidak ada komentar:
KEBIASAAN  AMAL  TETAP  DILAKUKAN  DI  ALAM  BARZAKH
( Ihya, ulumiddin  ).

Abu Said Al Harkusyi r.a. berceritra :
Di Mesir ada seorang penampung dana untuk kaum dlu’afa’,

Pada suatu hari ada istri lelaki miskin melahirkan putranya tetapi sepeser pun tak punya biaya kelahiran  putranya,
Maka lelaki miskin tersebut datang kepada penampung dana dan diajaknya mendatangi para aghniya’ untuk  mencari sumbangan tetapi  gagal,  tidak  satupun  orang  yang  memberi  bantuan,

Mereka berdua tak putus asa ,
Mereka berdua lalu menziarahi makam seorang muslim yang terkenal pada masa hidupnya  gemar  bersedekah.

Ia duduk di samping makamnya  seraya  berkata : 
“Semoga  Alloh  merahmatimu,
Dulu  semasa  hidup  engkau  suka  berderma,
Hari ini aku telah berkeliling mencari dana untuk seorang bayi yang baru lahir tetapi tiada seorang  pun yang  membantu”,

Alloh menampakkan kekuasaanNya, ( percaya tak percaya ),

Lelaki yang telah meninggal itu tiba-tiba keluar dari kuburnya dan mengeluarkan uang satu dinar  dari  sakunya  dan  membaginya  menjadi  dua,
Satu bagian ia serahkan kepada  si miskin tersebut , sedang  sisanya  ia  simpan,
Kemudian ia berkata :
“Uang  ini  aku  pinjamkan  kepadamu, Bayarlah  setelah  Alloh  memberimu rizki”,

Orang miskin itu menerimanya dan kembali ke rumahnya lalu memanfaatkan uang tersebut sesuai dengan kebutuhannya,

Pada malam harinya sang pencari dana bermimpi bertemu dengan si Dermawan yang telah diziarahinya  tersebut,
Mereka  berbincang  dalam  mimpi :

Dermawan  yang  diziarahi  tersebut  berkata :
“Kami  mendengar  semua  yang  engkau  ucapkan,
Tetapi  kami  tidak  diizinkan  untuk  menjawab
Tolong , datanglah  ke  rumahku  dan  katakan  kepada  anak-anakku agar mereka menggali tanah  di  bawah  tungku  perarian, di sana  ada  kotak  yang  berisi  uang  500  dinar,
Serahkan  uang  tersebut  kepada  lelaki  miskin  yang  punya  anak  yang  baru  lahir”

Keesokan harinya ia mengunjungi rumah al marhum dan menceriteakan mimpinya kepada    anak-anaknya,

Setelah  mendengar  ceritanya , mereka  berkata :
“Tunggu sebentar ,

Mereka segera menggali tanah di bawah tungku perapian dan betul menemukan uang tersebut tepat  seprti  yang dituturkan  dalam  mimpi.

Mereka menyerahkan uang tersebut kepada sang penapung dana.

Sang penampung dana berkata :
“Ini uang warisan, milik kalian, mimpi tidak dapat dijadikan sumber hukum”.

Mereka menjawab :
“Ayah kami miskin, beliau telah meninggal, dulu ketika hidupnya suka bersedekah, apakah   kami  yang  hidup  ini  tidak  mau  berderma ?

Mereka memaksanya untuk menerima uang tersebut dan ia pun lalu menerimanya,
Uang tersebut diberikan kepada si miskin yang anaknya baru lahir dan ia ceritakan asal usul uang tersebut,

Lelaki miskin itu hanya mengambil 1 dinar kemudian membaginya menjadi 2 bagian,
Yang setengah dinar untuk mengembalikan hutangnya dan yang setengah dinar disimpannya,

Ia berkata :
Setengah dinar ini cukup bagi kami dan sisanya sedekahkanlah kepada para faqir – miskin yang sangat membutuhkan.

Abu Said (perowi hadits) berkata :
Aku tidak tahu di antara mereka siapakah yang paling dermawan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang Situs Ini

Situs web ini merupakan situs web resmi Pondok Pesantren Sunan Sendang - Roudhotuttullab - Sendang Duwur. Semua konten tulisan insyaAllah ditulis secara langsung oleh Romo Yai Salim Azhar, tanpa mengurangi dan menambahi redaksi apa pun.

Bagi alumni atau siapa saja yang bersimpati dan ingin berpartisipasi dalam berbagai kegiatan pesantren, silakan hubungi langsung Romo K.H. Salim Azhar di bagian Kontak Kami.

Arsip Situs

Label

Total Tayangan Halaman