KISAH BINATANG CERDIK DAN SYI’IR PUJANGGA

. . Tidak ada komentar:
KISAH  BINATANG  CERDIK  DAN  SYI’IR  PUJANGGA  :

Syahdan , Ketika sang Raja Hutan telah mengetahui kecerdikan KANCIL,
Ia merasa senang dan menyatakan persahabatan , dengan janji yang ia ucapkan :
“Wahai sahabat , kamu ternyata bisa membikin aku tertawa dan gembira,
Kamu harus selalu menemaniku dan menghiburku ketika aku susah dan lapar,
Kamu pasti aku biarkan hidup dan menjadi sahabatku”

Maka kedua binatang itu selalu bersama-sama,
Tidur bersama , makan pun bersama kendati pun makanannya berbeda,
Mereka hidup dalam kemesraan pertemanan,
Ibarat suatu organisasi , Kancil bagian Program , Harimau bagian benteng dan Pelaksana,

Dari hari ke hari , minggu ke minggu , dan bulan ke bulan ,
Kebersamaan itu terjaga rapi dengan tugas masing-masing,

Pada suatu saat , sang Raja merasa lapar dan haus,
Ia membutuhkan makanan dan minuman ,

Dengan sifat malas dan ke Maha Rajaan serta kekejamannya ,
ia menuntut  agar temannya sudi mencarikan makanan dan minuman,

Temannya yang kecil tetapi cerdik itu bersusah-payah mencarikan makanan,
Namun ia tak kunjung mendapatkan apa yang diminta oleh sahabatnya,

Ketika ia kembali dengan tangan hampa,
Sahabatnya mulai marah ,
Sifat aslinya mulai tampak dalam kemarahannya,

Benarlah apa yang di ucapkan oleh seorang pujangga Arab dalam syi’ir bahar kamilnya :
وَإذَا أرَدْتَ  ظُهُوْرَ أخْلَاقِ امْرِئٍ     فَانْظُرْ إلٰى مَا قَالَ حِيْنَ يَغْضَبُ
فَإذَا عَرَفْتَ مَقَالَهُ وَقْتَ الْغَضَبِ    أدْرَكْتَ   كَيْفَ  حَالُهُ  الْأَصْلِيُّ
"Jika engkau ingin mengetahui akhlaq seseorang,
Maka perhatikanlah apa yang ia katakan ketika  ia  sedang  marah.
Maka jika engakau telah mengetahui apa yang ia katakan ketika marah,
Maka  itulah  sebenarnya  perangainya yang  asli.

Sahabat yang telah berjani untuk berteman itu marah dan mengatakan :
“Wahai KANCIL , jika engkau tidak menemukan apa yang aku minta,
Maka engkaulah yang menjadi gantinya , engkau akan aku santap”,

Alangkah  terkejutnya  binatang kecil yang  cerdik  itu,
Ia amat takut dan sedih namun karna kecerdikannya ia tersenyum,
Ia mengatakan : “Baiklah kawan , akan aku carikan lagi makanan untukmu,
Tunggu aku di sini hingga aku datang kembali dengan makanan yang lezat,

Ia berkata dalam hati :
“Alangkah tidak enaknya berteman dengan sahabat yang pemalas dan kejam”,

Betullah apa yang diucapkan seorang Pujangga Arab dalam syi’ir bahar kamilnya  :
لَاتَصْحَبِ الْكَسْلَانَ فِيْ حَالَاتِهِ   كَمْ صَالِحٍ بِفَسَادِ اٰخَرَ يَفْسُدُ
Jangan engkau temani seorang yang malas dalam tingkah lakunya,
Banyak orang solih menjadi rusak lantaran kerusakan moral temannya,

Si cerdik itu lalu berjalan jauh untuk mencari makanan sahabatnya,
Juga untuk meredam kemarahan sahabatnya yang sedang membara,

Dalam perjalanannya yang amat jauh , ia menemukan sesuatu,
Ia ingin beristirahat sejenak untuk menghilangkan kepayahan,

(bersambung dengan kisah binatang  cerdik  menyebut Nabi Sulaiman)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang Situs Ini

Situs web ini merupakan situs web resmi Pondok Pesantren Sunan Sendang - Roudhotuttullab - Sendang Duwur. Semua konten tulisan insyaAllah ditulis secara langsung oleh Romo Yai Salim Azhar, tanpa mengurangi dan menambahi redaksi apa pun.

Bagi alumni atau siapa saja yang bersimpati dan ingin berpartisipasi dalam berbagai kegiatan pesantren, silakan hubungi langsung Romo K.H. Salim Azhar di bagian Kontak Kami.

Arsip Situs

Label

Total Tayangan Halaman