KISAH KEMULYAAN HARI 'ASYURO' ( TGL 10 MUHARROM )
Seorang
faqir mempunyai keluarga yang banyak, Ia mengajak keluarganya berpuasa di hari
'Asyuro', Ia tidak mempunyai sesuatu
yang akan dimakan pada waktu berbuka, maka ia masuk pasar dan mendatangi toko
emas, Ia melihat seorang pedagang emas, Pedagang itu adalah seorang yang
beragama Islam, Pedagang tersebut menggelar emas dan perak,
Si
Faqir tadi lalu mendekat dan berkata : "Wahai Tuan, Aku ini seorang faqir,
Aku membutuhkan uang untk beli makanan buat berbuka bersama keluargaku nanti sore, Barangkali Tuan dapat meminjami aku uang satu
dirham, untuk kepentingan tersebut, dan aku do'akan Tuan pada hari yang baik
ini",
Pedagang
tersebut memalingkan mukanya dan tidak memberikan apa-apa kepada si Faqir tersebut,
Si Faqir itu meninggalkan tempat jualan pedagang tersebut denga cemas dan
cucuran air mata pada pipinya, Belum jauh ia berjalan, ia melihat seorang pedagang emas juga, Pedagang
tersebut adalah seorang yahudi, Pedagang tersebut tercengang, lalu membuntuti si Faqir
tersebut, Ia memanggilnya dan bertanya : "Aku lihat engkau berbincang
dengan tetangga sebelah, lalu engkau meninggalkannya dengan cucuran air mata,
Apakah gerangan yang terjadi ?",
Si
Faqir tersebut menjawab : "Aku datang padanya untuk meminjam uang satu dirham, akan aku belikan makanan
untuk buka puasa keluargaku nanti sore,
Namun ia menolakku dalam kecemasan, Aku lalu berkata padanya : "Aku do'akan engkau pada hari
yang mulya ini", ia tetap berpaling
dan tidak memberikan apa-apa, Maka
aku tinggalkan dia",
Pedagang
Yahudi tersebut bertanya : "Hari apakah ini ?" Si Faqir menjawab: "Ini adalah hari
'Asyuro", hari yang sangat mulya, hari kemenangan Nabi Musa melawan Fir'aun, Hari yang bagus
untuk bershodaqoh", Dan seterusnya
ia paparkan kemulyaan hari
'Asyuro' kepada Pedagang Yahudi tersebut,
Pedagang
tersebut tertarik lalu memberikan uang kepada Si Faqir tersebut sebanyak
sepuluh dirham sembari berkata : "Belanjakan uang ini buat keluargamu demi
kemulyaan hari ini", Si Faqir amat gembira dan berlalu untuk membelanjakan uang tersebut buat buka
puasa keluarganya,
Malam
tiba dan semakin pekat, Orang-orang mulai tidur dan semakin karam dalam tidu
mereka, Pedagang Muslim tadi bermimpi bahwa Qiamat datang, semua manusia
terbelenggu dalam kedahsyatan dan kehausan yang tak terpekirakan, Dirinya
sendiri amat haus dahaga dan merasakan kesempitan,
Tiba-tiba
ia melihat sebuah rumah susun yang amat besar dan indah, Rumah itu berdinding
mutiara dengan pintu barlian merah, Pedagang Muslim menengadah ke atas dan
berteriak : "Wahai penghuni rumah mewah, Berilah aku seteguk air minum untuk membasahi
kerongkonganku",
Ia
mendengar teriakan : "Rumah ini
sebenarnya kemarin disediakan untuk kamu, namun ketika kamu menolak memberikan
satu dirham kepada seorang Faqir, hingga ia meninggalkanmu dengan kecemasan,
maka namamu dicoret dan diganti dengan
nama tetanggamu yang Yahudi itu, lantara ian memberikan uang
kepada si Faqir itu sepuluh dirham, Maka Pedagang Muslim tadi menyesal dan merasa takut, Ia menyesali diri
dan berkata : "Kerusaan diriku",
Pagi
harinya ia mendatangi Pedagang Yahudi tersebut dan berkata : "Engkau
adalah tetanggaku, Aku mempunyai kewajiban untukmu, Aku mempunyai kebutuhan
darimu", Pedagang Yahudi itu brtanya : "Kebutuhan apa itu ?",
Pedagang Muslim menjawab : "Aku mau membeli pahala dari pemberianmu satu
dirham kepada si Faqir kemarin dengan uang seratus dirham", Pedagang Yahudi berkata : "Aku
tidaka akan menjual pahala itu dengan seratus dirham, bahkan seratus dinar pun aku tidak
menjualnya, Dan andaikan kamu minta agar bisa masuk pada rumah tersebut pun
tidak akan aku perbolehkan",
Pedagang
Muslim tersebut bertanya : "Siapakah gerangan yang memberitahu kamu
tentang rahasia ini ?", Pedagang Yahudi itu menjawab : "Yang
memberitahu aku adalah Dzat yang berfirman "KUN FAYAKUUN" dan saat ini aku bersyahadat :
"
أَشْهَدُ
أَنْ لَااِلٰهَ اِلَّا للهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar