RAJA AJIB DALAM BERKELANA (lanjutan 9)

. . Tidak ada komentar:
RAJA AJIB DALAM BERKELANA (lanjutan 9).

Tuhan menjadikan makhluq yang hampir sama dalam penghambaannya,
Dia adalah Jin dan Manusia :
خَلَقَ الْإِنسَانَ مِن صَلْصَالٍ كَالْفَخَّارِ وَخَلَقَ الْجَانَّ مِن مَّارِجٍ مِّن نَّارٍ فَبِأَيِّ آلَاء رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar, dan Dia menciptakan jin dari nyala api.
Maka ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?  ( Ar Rahmaan : 14 – 16 )

Kini Raja Ajib mendapatkan pengalaman masuk pada istana bangsa Jin,

Beliau semakin yaqin setelah ini pasti akan mendapatkan tambahan pengetahuan,

Alloh berfirman :
وَقُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ سَيُرِيكُمْ آيَاتِهِ فَتَعْرِفُونَهَا وَمَا رَبُّكَ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُون ( النمل : ٩٣ ).
Dan katakanlah: "Segala puji bagi Allah, Dia akan memperlihatkan kepadamu tanda-tanda kebesaran-Nya, maka kamu akan mengetahuinya. Dan Tuhanmu tiada lalai dari apa yang kamu kerjakan". (An Naml 93)

Ketika para wanita Jin telah hilang dari pandangannya,
Maka Raja Ajib semakin optimis akan kasih sayang Tuhan kepadanya,

Tuhan pasti memberikan pengetahuan tentang tanda-tanda kekuasaanNya,
هُوَ الَّذِي يُرِيكُمْ آيَاتِهِ وَيُنَزِّلُ لَكُم مِّنَ السَّمَاء رِزْقًا وَمَا يَتَذَكَّرُ إِلَّا مَن يُنِيبُ ( النمل :  ١٣ )
Dia-lah yang memperlihatkan kepadamu tanda-tanda (kekuasaan)-Nya dan menurunkan untukmu rezki dari langit. Dan tiadalah mendapat pelajaran kecuali orang-orang yang kembali kepada Allah. (Al Mu'min : 13)
 
Maka hari itu adalah hari pertama ia memulai membuka kamar No. 1,
Ternyata kamar itu bukan kamar biasa, Bagaikan dunia maya,
Lebar kamar tersebut tak dapat diukur dengan langkah maupun hasta,
Seolah-olah sejauh mata memendang,

Alangkah heran Raja Ajib melihat aneka ragam taman bunga yang tak pernah ia jumpai,
Sehari penuh ia menikmati taman bunga di persada kamar istana itu,
Tak lupa ia bertafakkur atas keindahan ciptaan Tuhan,
Pada malam harinya ia merasa tenang berdzikir kepada Alloh kemudia tidur pulas,

Pada hari kedua ia buka kamar No. 2 ,
Ternyata lebih indah dari yang pertama,
Di dalamnya ada bermacam-macam pohon yang banyak buahnya,
Belum pernah ia menjumpai buah seperti itu semasa hidupnya,

Ia petik buah itu dan ia makan, Rasanya bukan alang kepalang nikmatnya,
Sehari penuh ia menikmati taman pohon dengan buah yang amboi nikmatnya,
Ia pun tak lupa bertafakkur atas keindahan ciptaan Tuhan,
Pada malam harinya ia merasa tenang pula berdzikir kepada Alloh kemudia tidur pulas,

Pada hari ketiga ia buka kamar No. 3 ,
Ternyata juga lebih indah dari yang kedua,
Di dalamnya ada semacam Miniatur negara Jin yang bukan main indahnya,

Ia bertamasya kliling taman miniatur tersebut,
Panoramanya bukan alang kepalang indahnya,
Di dalamnya ada 4 telaga yang bermacam-macam jenisnya,
1-      Telaga Air dingin , Sebuah pemandian yang airnya amat jernih,
2-      Telaga Air panas , Juga pemandian yang airnya amat jernih pula,
3-      Telaga Susu yang amat bersih, putih dan bukan main manisnya,
4-      Telaga Madu yang amat bersih, harum dan bukan main nikmatnya,

Sehari penuh ia menikmati taman miniatur negara Jin yang amboi indahnya itu,
Pada malam harinya ia merasa tenang pula berdzikir kepada Alloh kemudia tidur pulas,

Pada hari keempat ia buka kamar No. 4 ,
Ternyata lebih indah dari yang ketiga,
Di dalamnya ada macam-macam perhiasan emas yang aduh hai banyaknya,
Ia tak henti-hentinya menggelengkan kepala,
Ia semakin yaqin akan kekuasaan Alloh,

Sehari penuh ia menikmati Sow room perhiasan emas yang tak pernah ia jumpai,
Hatinya selalu bersambng dengan Dzat Pencipta keindahan ini,
Pada malam harinya ia merasa tenang pula berdzikir kepada Alloh kemudia tidur pulas,

Pada hari kelima ia buka kamar No. 5 ,
Ternyata tak kalah indah dari yang keempat,
Di dalamnya ada banyak macam perhiasan perak yang tak terbayangkan sebelumnya,
Ia tak henti-hentinya bersyukur dan bertahmid,
Ia semakin yaqin bahwa Alloh Maha Kaya,

Sehari penuh ia menikmati Sow room perhiasan perak yang tak pernah ia jumpai sebelumnya,
Pada malam harinya ia merasa tenang pula berdzikir kepada Alloh kemudia tidur pulas,

Pada hari keenam ia buka kamar No. 6 ,
Ternyata semakin melebihi keindahan pemandangan sebelumnya,
Kamar itu terlihat bersinar cemerlang, lantaran cemerlangnya aneka macam Zamrud,
Ia tak henti-hentinya memegangi biji-biji Zamrud tersebut,
Ia semakin yaqin bahwa Alloh Maha Kaya , Maha Pencipta keindahan,

Sehari penuh ia menikmati cemerlangnya aneka macam Zamrud,
Pada malam harinya ia merasa tenang pula berdzikir kepada Alloh kemudia tidur pulas,

Pada hari keenam ia buka kamar No. 7,
Ternyata semakin melebihi keindahan pemandangan sebelumnya,
Kamar itu terlihat lebih bersinar cemerlang,
Dalam kamar tersebut ia melihat aneka ragam perhiasan permata , intan dan berlian,
Ia tak henti-hentinya memegangi biji-biji intan dan baerlian tersebut,
Ia semakin haqqul yaqin bahwa Alloh Maha Kaya, tiada yang menyekutuiNya,

Sehari penuh ia menikmati cemerlangnya aneka macam intan dan baerlian,
Pada malam harinya ia merasa tenang pula berdzikir kepada Alloh kemudia tidur pulas,

Seorang penyair Arab mengatakan :
وَلَوْ اَنِّيْ كَتَبْتُ بِقَدْرِ شَوْقِيْ   لَأَفْنَيْتُ الصَّحَائِفَ وَالْمِدَادَا
“Andai aku tulis apa yang ada dalam benakku menurut kadar kerinduanku,
Niscaya aku habiskan beberapa lembar kertas dan beberapa cercah tinta”

Di sana masih ada Bukit Baja dengan pohon-pohon fairus dan batu permata merah delima,
Di sana masih ada Telaga ternak mutiara dengan pohon-pohon rindang di seklilingnya,
Di sana masih ada Kebun anggur , kurma , delima dan macam-macam yang lainnya,
Di sana masih ada Kebun se juta binatang yang beraneka ragam jenisnya,
Di sana masih ada Telaga taman ikan hias yang beraneka ragam warnanya,

Singkatnya, Ketika telah berada pada pintu kamar ke empat puluh,
Raja Ajib berfikir , Apakah aku lanjutkan membuka kamar ke 40 ini atau tidak ?
Tetapi Penghuni istana ini tidak melarang , hanya berpesan agar berhati-hati,
Apakah gerangan yang ada di dalamnya ?  Apa yang harus aku lakukan ?  


( bersambung ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang Situs Ini

Situs web ini merupakan situs web resmi Pondok Pesantren Sunan Sendang - Roudhotuttullab - Sendang Duwur. Semua konten tulisan insyaAllah ditulis secara langsung oleh Romo Yai Salim Azhar, tanpa mengurangi dan menambahi redaksi apa pun.

Bagi alumni atau siapa saja yang bersimpati dan ingin berpartisipasi dalam berbagai kegiatan pesantren, silakan hubungi langsung Romo K.H. Salim Azhar di bagian Kontak Kami.

Arsip Situs

Label

Total Tayangan Halaman