AKHLAQ DALAM AL QUR’AN ( 29 ) KHUSYU’ DAN MEMELIHARA SHOLAT

. . Tidak ada komentar:


AKHLAQ  DALAM  AL QUR’AN ( 29 )
KHUSYU’  DAN  MEMELIHARA  SHOLAT
Al Mu'minuun (2)

الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ
(yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya,

Al Mu'minuun (9)
وَالَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلَوَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ
Dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya.

Semua manusia  baik yang iman kepada Alloh dan hari akhir maupun yang tidak  beriman pasti mendambakan kebahagiaan  di dunia ini, dan khusus bagi yang iman kepada   Alloh  dan  hari  akhir   pasti  mendambakan  kebahagiaan  di dunia  maupun di akhirat.

Sarana pokok untuk mencapai kebahagiaan adalah mendekat diri kepada Dzat Yang Menciptakan manusia yang secara otomatis Dialah yang menciptakan kebahagiaan pula yaitu Alloh.
Sarana pokok untuk pendekatan diri kepada Dzat Pencipta adalah melakukan sholat dengan khusyu’ ( konsentrasi penuh ) serta memeliharanya baik dari segi waktunya maupun syarat dan rukunnya . Hal ini disebabkan bahwa di dalam sholat yang khusyu’ dan terpelihara terdapat  rahasia dan isyarat :

1-    Takbirotul ihrom dengan konsentrasi jiwa yang penuh kepada Dzat Pencipta; hal ini bagaikan seorang yang mengetuk pintu atau mengucapkan salam kepada seorang Raja yang sedang  menyelenggarakan open house  untuk  semua  rakyatnya.

2-    Pembacaan surat fatihah yang merupakan ungkapan pujian yang amat tinggi serta pernyataan menghamba serta memohon petunjuk dan lain-lain dengan loyalitas yang  utuh  hanya  kepada  Dzat Yang Maha Pencicta semata.

3-    Pembacaan hamdalah dan tasbih serta tahiyyat sebagai pernyataan syukur dan menyucikan Tuhan  serta  menghaturkan  penghargaan yang sangat  tinggi   kepada  Alloh  dan  kekasih  Alloh serta salam rahmat dan berkah untuk  Nabi  dan  seluruh  hamba  Alloh  yang  bagus-bagus.

4-    Gerakan-gerakan yang menunjukka pengabdian yang murni :
a-     Berdiri tegak bertekuk siku mengisyaratkan siap menerima titah apapun dari Tuhan Pencipta seluruh alam.
b-    Rukuk mengisyaratkan patuh bertekuk lutut tanpa membantah perintah maupun larangan Alloh SWT.
c-     I’tidal berdiri tegak mengisyaratkan siap sepenuhnya untu melaksanakan perintah Tuhan dan meninggalkan laranganNya.
d-    Sujud mengisyaratkan pengakuan atas kelemahan , kesalahan dan kelalaian   maka  mohon  kekuatan  dan  mohon ampunan  dengan  sepenuh  hati.
e-     Duduk tahiyyat mengisyaratkan permohonan restu untuk melaksanakan perintah. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang Situs Ini

Situs web ini merupakan situs web resmi Pondok Pesantren Sunan Sendang - Roudhotuttullab - Sendang Duwur. Semua konten tulisan insyaAllah ditulis secara langsung oleh Romo Yai Salim Azhar, tanpa mengurangi dan menambahi redaksi apa pun.

Bagi alumni atau siapa saja yang bersimpati dan ingin berpartisipasi dalam berbagai kegiatan pesantren, silakan hubungi langsung Romo K.H. Salim Azhar di bagian Kontak Kami.

Arsip Situs

Label

Total Tayangan Halaman