APAKAH SEBENARNYA KEMATIAN ITU ?

. . Tidak ada komentar:
APAKAH  SEBENARNYA  KEMATIAN  ITU ?


ALLOH  BERFIRMAN :

ٱللَّهُ يَتَوَفَّى ٱلۡأَنفُسَ حِينَ مَوۡتِهَا وَٱلَّتِي لَمۡ تَمُتۡ فِي مَنَامِهَاۖ فَيُمۡسِكُ ٱلَّتِي قَضَىٰ عَلَيۡهَا ٱلۡمَوۡتَ وَيُرۡسِلُ ٱلۡأُخۡرَىٰٓ إِلَىٰٓ أَجَلٖ مُّسَمًّىۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَٰتٖ لِّقَوۡمٖ يَتَفَكَّرُونَ ٤٢

Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir  ( AZ ZUMAR : 42 )

إِنَّ ٱللَّهَ عِندَهُۥ عِلۡمُ ٱلسَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ ٱلۡغَيۡثَ وَيَعۡلَمُ مَا فِي ٱلۡأَرۡحَامِۖ وَمَا تَدۡرِي نَفۡسٞ مَّاذَا تَكۡسِبُ غَدٗاۖ وَمَا تَدۡرِي نَفۡسُۢ بِأَيِّ أَرۡضٖ تَمُوتُۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرُۢ ٣٤

Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dialah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal  ( LUQMAN  :  34 )

Alloh menciptakan manusia terdiri dari JASAD dan RUH.  Jika RUH masih menempel pada JASAD itu namanya HIDUP, Jika RUH sudah pisah dengan JASAD itu namanya MATI.

JASAD ibarat KENDARAAN bagi RUH dan RUH yang menjalankan JASAD.

RUH mampu menjalankan JASAD mana kala organ-organnya masih sehat,  Jika organ-organ tubuh tidak sehat maka RUH tidak bisa menjalankan JASAD, seperti sopir mobil, jika mesin mobil tersebut masih sehat maka sopirnya dengan enak menjalankan mobil tersebut, tetapi jika mesinnya tidak sehat ( rusak ) maka sopir tidak betah tinggal di dalamnya, pasti keluar dari mobil, Cuma bedanya kalau sopir bisa keluar sendiri dari mobil tetapi RUH tidak bisa keluar sendiri, Butuh bantuan tenaga suka rela untuk mengeluarkannya.

Oleh karna RUH itu tidak bisa keluar dengan sendirinya maka Alloh Dzat Yang Maha Penyayang menolong RUH tersebut dengan memerintah MALAIKAT yang punya bakat memaksa untuk mengeluarkan RUH yang kadang-kadang boodoh, ia enggan keluar, mungkin karna telah terbiasa menikmati sesuatu dengan tubuh tersebut, atau mungkin karna telah mengetahui hari depan yang tampak gelap dan menyedihkan.

RUH yang pintar pasti mengerti bahwa dia harus meninggalkan JASAD yang sudah tidak berfungsi tersebut sebab jika ia tetap di dalam JASAD tersebut maka ia akan sengsara apa lagi jika pengalaman kesengsaraan telah dialami ketika ia masih eksis di dalam JASAD, atau ia telah melihat hari depan yang cemerlang dan membahagiakan, maka dia ingin segera dikeluarkan oleh tenaga penolong tersebut. Dan ketika demikian keadaannya maka tenaga penolong tersebut tidak kesulitan untuk mengeluarkannya, ia cukup hanya membantu keluarnya RUH itu saja.

Sebaliknya jika RUH tersebut enggan keluar karna kebodohannya yang hal tersebut disebabkan karna kebiasaan menikmati hidup mewah ketika ia masih eksis di dalam JASAD atau telah mengetahui bahwa hari depannya sangat mengerikan maka ia enggan keluar dan sang penolong harus memaksa dia untuk keluar walaupun rasanya amat sakit sebab ia selalu berpegangan erat pada JASAD nya.

Maka sebenarnya kematian itu adalah kasih sayang Alloh kepada hambanya yang sudah tidak mungkin lagi untuk mempertahankan hidup, agar ia bisa beristirahat dari kesengsaraan atau beristirahat dari menyengsarakan orang lain. Makanya Rosululloh memberikan komentar terhadap orang mati dengan sabda Bliau yang amat indah :
"  مُسْتَرِيْحْ  وَمُسْتَرَاحْ مِنْهُ "
( ISTIRAHAT  atau orang lain DIISTIRAHATKAN DARINYA ).

Cuma karna hamba yang ditinggalkan oleh orang yang mati tersebut merasa sedih karna kehilangan orang yang dikasihi maka kematian itu namanya menjadi MUSHIBAH.

وَلَنَبۡلُوَنَّكُم بِشَيۡءٖ مِّنَ ٱلۡخَوۡفِ وَٱلۡجُوعِ وَنَقۡصٖ مِّنَ ٱلۡأَمۡوَٰلِ وَٱلۡأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّٰبِرِينَ ١٥٥
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar  ( AL BAQOROH : 155 ).

MBAH  BOLONG  BERCERITA :
Ada seorang shohabat akan meninggal,  ia sudah dalam keadaan kritis hampir naza',  tiba-tiba ia mengatakan :
"Alangkah jika panjang..........................."
"Alangkah jika seluruhnya ……………..."
"Alangkah jika yang baru ………..…..…" 

Suatu saat keluargany bertanya kepada Rosululloh : "Ya Rosulalloh, Karna apa dia ketika akan mati itu mengatakan begitu ?" 

Rosululloh menjawab : "Orang yang akan meninggal itu diperlihatkan calon pahala dan calon tempatnya.  Dia melihat pahala yang akan diterima sebab ia pernah menolong orang lain,

Dia pernah menolong orang buta yang akan pergi ke masjid, Ia gandeng tangannya sampai masuk masjid, Cuma ia mengantar hanya pendek jaraknya, maka ia bilang : "Alangkah jika panjang........................", 

Dia pernah menolong orang miskin yang sedang lapar, Ia ulurkan tangannya untuk memberi makanan  kepada orang miskin tersebut, Cuma ia memberinya hanya sebagian makanan yang waktu itu ia bawa, maka ia bilang : "Alangkah jika seluruhnya........................", 

Dia pernah menolong orang miskin yang membutuhkan pakaian, Ia ulurkan tangannya untuk memberikan pakaian kepada si miskin tadi, Cuma pakaian yang  ia berikan itu pakaian yang sudah pernah terpakai, maka ia bilang : "Alangkah    jika yang baru........................", 

Alloh berfirman :
مِنۡهَا خَلَقۡنَٰكُمۡ وَفِيهَا نُعِيدُكُمۡ وَمِنۡهَا نُخۡرِجُكُمۡ تَارَةً أُخۡرَىٰ ٥٥
Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kamu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu dan daripadanya Kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain  ( THOOHA : 55 )

Melakukan  وَفِيهَا نُعِيدُكُمۡ  itu butuh teknis yang bagus, Bagaimana agar yang akan dikembalikan ke bumi itu tidak mancal-mancal maka ia harus dimatikan sementara, makanya harus dilakukan adanya kematian :

كُلُّ نَفۡسٖ ذَآئِقَةُ ٱلۡمَوۡتِۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوۡنَ أُجُورَكُمۡ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِۖ فَمَن زُحۡزِحَ عَنِ ٱلنَّارِ وَأُدۡخِلَ ٱلۡجَنَّةَ فَقَدۡ فَازَۗ وَمَا ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلۡغُرُورِ ١٨٥

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan  ( ALI IMRON : 185 )

وَمَا كَانَ لِنَفۡسٍ أَن تَمُوتَ إِلَّا بِإِذۡنِ ٱللَّهِ كِتَٰبٗا مُّؤَجَّلٗاۗ وَمَن يُرِدۡ ثَوَابَ ٱلدُّنۡيَا نُؤۡتِهِۦ مِنۡهَا وَمَن يُرِدۡ ثَوَابَ ٱلۡأٓخِرَةِ نُؤۡتِهِۦ مِنۡهَاۚ وَسَنَجۡزِي ٱلشَّٰكِرِينَ ١٤٥

Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur   ( ALI IMROM : 145 )

قُلۡ إِنَّ ٱلۡمَوۡتَ ٱلَّذِي تَفِرُّونَ مِنۡهُ فَإِنَّهُۥ مُلَٰقِيكُمۡۖ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَىٰ عَٰلِمِ ٱلۡغَيۡبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ ٨

Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan" ( AL JUM'AH : 8 )

أَيۡنَمَا تَكُونُواْ يُدۡرِككُّمُ ٱلۡمَوۡتُ وَلَوۡ كُنتُمۡ فِي بُرُوجٖ مُّشَيَّدَةٖۗ وَإِن تُصِبۡهُمۡ حَسَنَةٞ يَقُولُواْ هَٰذِهِۦ مِنۡ عِندِ ٱللَّهِۖ وَإِن تُصِبۡهُمۡ سَيِّئَةٞ يَقُولُواْ هَٰذِهِۦ مِنۡ عِندِكَۚ قُلۡ كُلّٞ مِّنۡ عِندِ ٱللَّهِۖ فَمَالِ هَٰٓؤُلَآءِ ٱلۡقَوۡمِ لَا يَكَادُونَ يَفۡقَهُونَ حَدِيثٗا ٧٨

Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)". Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun. ( AN NISA' : 78 )









Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang Situs Ini

Situs web ini merupakan situs web resmi Pondok Pesantren Sunan Sendang - Roudhotuttullab - Sendang Duwur. Semua konten tulisan insyaAllah ditulis secara langsung oleh Romo Yai Salim Azhar, tanpa mengurangi dan menambahi redaksi apa pun.

Bagi alumni atau siapa saja yang bersimpati dan ingin berpartisipasi dalam berbagai kegiatan pesantren, silakan hubungi langsung Romo K.H. Salim Azhar di bagian Kontak Kami.

Arsip Situs

Label

Total Tayangan Halaman