PINTAR BERALASAN
LELAKI
PERIANG YANG PINTAR BERALASAN POLIGAMI,
Seorang
lelaki muda kawin dengan janda muda yang
cantik,
Ia
bercengkerama dan bercanda dengan teman akrabnya,
Teman
akrabnya bertanya :
"Aku
dengar kabar KAMU KAWIN LAGI
apa betul ?"
Lelaki
itu menjawab : " Benar "
Teman
akrabnya bertanya :
"Apa
kamu belum puas dengan istrimu yang cantik itu ?"
Lelaki
itu menjawab :
"
Aku puas dengan istriku, dan istriku amat puas dengan aku "
Teman
akrabnya bertanya :
"Kenapa KAMU
KAWIN LAGI ?"
Lelaki
itu menjawab :
"Ada
wanita muda ditinggal mati suaminya, aku kasihan padanya"
Teman
akrabnya bertanya :
"Apa
kamu tidak kasihan pada istri pertamamu ?"
Lelaki
itu menjawab :
"Kasihan
betul dong, Makanya dia aku kasih apa
saja yang dimintanya"
Teman
akrabnya bertanya :
"Mestinya
kamu nggak usah kawin lagi, satu saja cukup ?"
Lelaki
itu menjawab :
"Maksudku
juga begitu tetapi siapa yang akan mengasihi janda itu"
Teman
akrabnya berkata :
"Ya
biar orang lain yang istrinya meninggal saja ?"
Lelaki
itu bertanya :
"Lalu
kapan meninggalnya ?"
Teman
akrabnya berkata :
"Ya nggak taulah"
Lelaki
itu menjawab :
"Waduh
kasihan dong, berharap sesuatu yang belum pasti"
Teman
akrabnya bertanya :
"Kamu
itu aneh, wong sudah bahagia kok cari yang lain"
Lelaki
itu menjawab :
"Aku
berpikir, Punya satu saja begini bahagianya apalagi punya dua,
Istriku
pun kira-kira lebih senang punya teman
sepenanggungan,
Bisa
bergantian melayani memasakkan dan mencuci pakaianku",
Teman
akrabnya berkata :
"Itu
kamu menyenangkan dirimu sendiri di atas kekecewaan istrimu "
Lelaki
itu menjawab :
"Ya
tidak toh, Aku ini menyenangkan diriku
dan orang lain,
Wong kalau aku ada
di atas istriku, yang senang
bukan hanya aku kok,
Istriku juga senag,
tak pernah merasa kecewa kok di bawahku"
Teman
akrabnya bertanya :
"Kamu
ini blo'ong, Melakukan sesuatu tanpa
pertimbangan ka'idah ?"
Lelaki
itu menjawab :
"O
iya, Aku memang bodoh tetapi aku baru saja mendengarkan pengajian,
Muballignya
mengatakan QODIM-QODIM, JADID-JADI
begitu, entah,
Pokoknya artinya
: PERTAHANKAN YANG
LAMA YANG BAIK,
DAN AMBILLAH
YANG BARU YANG
LEBIH BAIK begitu "
Teman
akrabnya bertanya :
"Wah, kamu ini nggak mangsah suh, mbrengkel saja,
pakai kaidah lagi ?"
Lelaki
itu menjawab :
"Habis
bagaimana, wong itu juga pengajian dari muballig yang terkenal
Dan
saya ini bodoh masa nggak percaya dengan beliau yang hebat itu ?,
Saya
nggak bisa menimbang-nimbang, pokoknya saya amalkan begitu saja,
Saya nggak
mengerti makna yang sebenarnya
pas itu bagaimana,
KAIDAH INI
BISA DITRAPKAN UNTUK
HAL INI ATAU
TIDAK,
MUDAH-MUDAHAN ADA
YANG MEMBERIKAN PENCERAHAN".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar