ZIARAH QUBUR ( 9 )

. . Tidak ada komentar:

ZIARAH  QUBUR  ( 9 )

Para wali ( tentra Tuhan ) yang telah meninggal dunia masih bisa bertindak dan memberikan apa yang mereka terima dari Alloh .

وَلَا تَحۡسَبَنَّ ٱلَّذِينَ قُتِلُواْ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ أَمۡوَٰتَۢاۚ بَلۡ أَحۡيَآءٌ عِندَ رَبِّهِمۡ يُرۡزَقُونَ ١٦٩

Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezeki
 (Ali Imron: 169.)

Kholifah Harun Al Rasyid bertanya kepada Muhammah Al Batthol tentang pristiwa yang paling mengherankan dalam pertempuran melawan tentra Rumawi maka Muhammad Al Batthol berceritra :

"Pada suatu hari kami ada di Rumawi, kami berjalan dengan   memakai burnus di kepala dan merunduk, tiba-tiba kami dengar derap langkah kuda, kami menoleh ternyata seorang penunggang kuda dengan memanggul pedang dan tombak di tangannya, setelah salam ia bertanya tentang Muhammad Al Batthol, kami katakan : Sayalah Muhammad       Al Batthol, ia lalu memelukku, mencium kakiku, ia berkata : Kami datang untuk membantu kamu .

Tiba-tiba muncul 4 orang tentra musuh berkuda. Setelah teman yang baru datang tersebut minta izin kepadaku, aku pun mengizinkan dia untuk menyerang, dan setelah serang menyerang teman tersebut terbunuh,

Kemudian berganti aku diserang oleh  4 tentra tersebut. Aku minta kepada mereka barang sejenak, aku akan memakai pedang temanku dan menunggang  kudanya, mereka pun mengizinkan. Aku katakan bahwa ini tidak adil  sebab  1 lawan 4,   dan mereka pun menuruti aku untuk bergantian menyerang 1 lawan 1 , aku berhasil mengalahkan 3 orang dan mati semua,

Tinggal  seorang  yang kemudian bertempur dengan aku, dengan segala kemampuanku dan kemampuannya kami berdua saling mengalahkan, dan pertempuran itu berjalan bagus, kami sepakat istirahat sholat dan bertempur kembali sampai 2 hari. Ketika aku bisa menguasai dia dan hampir aku menyembelihnya, dia minta ma’af  dan aku pun mema’afkannya ,

Perang dimulai lagi dan berlangsung silih berganti, terakhir ketika    dia bisa menguasai aku dan hampir menyembelihku, tiba-tiba temanku yang telah terbunuh tadi bangun mengangkat pedang dan memukul kepala musuhku sambil membaca :

وَلَا تَحۡسَبَنَّ ٱلَّذِينَ قُتِلُواْ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ أَمۡوَٰتَۢاۚ بَلۡ أَحۡيَآءٌ عِندَ رَبِّهِمۡ يُرۡزَقُونَ ١٦٩

Musuh tersebut mati. Setelah itu teman tersebut kembali mati.

( An Nawadir Al Qolyubi : 46-67 )


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang Situs Ini

Situs web ini merupakan situs web resmi Pondok Pesantren Sunan Sendang - Roudhotuttullab - Sendang Duwur. Semua konten tulisan insyaAllah ditulis secara langsung oleh Romo Yai Salim Azhar, tanpa mengurangi dan menambahi redaksi apa pun.

Bagi alumni atau siapa saja yang bersimpati dan ingin berpartisipasi dalam berbagai kegiatan pesantren, silakan hubungi langsung Romo K.H. Salim Azhar di bagian Kontak Kami.

Arsip Situs

Label

Total Tayangan Halaman