AKHLAQ DALAM AL QUR’AN ( 33 )
BERBICARA YANG BAIK
Al Ahzab
(70)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
Hai
orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah
perkataan yang benar,
Al Ahzab (71)
يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ
وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعْ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ
فَوْزًا عَظِيمًا
niscaya
Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan
barangsiapa menta'ati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat
kemenangan yang besar.
Orang
yang hidup bermasyarakat itu selalu membutuhkan komunikasi antara satu dengan
yang lain, hal ini adalah sesuatu yang dimaklumi, dan komunikasi yang terbanyak
dan termudah adalah dengan berbicara, jika pembicaraan terputus maka putus pula
hubungan antar sesama komunikator, begitiu pula jika pembicaraan itu lancar maka lancar
pula hubungan antar sesama komunikator
tersebut.
Untuk
menjaga kemisraan hubungan dibutuhkan berbicara yang benar ( berbicara yang baik sesuai dengan
situasi dan kondisi waktu dan orang yang diajak berbicara ), apabila tepat
dengan situasi dan kondisi maka pedengar yang diajak berbicara merasa senang
untuk mendengarkan serta mengamalkan
isi pembicaraan tersebut.
Jika
yang diajak bicara itu Guru maka dibutuhkan bicara yang sopan santun
penuh hormat serta pernyataan sam’an wa thoo’atan ( perhatian dan patuh ).
Jika
yang diajak bicara itu murid maka
dibutuhkan bicara yang penuh kasih sayang dan bimbingan serta dorongan semangat,
spirit dan optimistis.
Jika
yang diajak bicara itu suami maka dibutuhkan bicara yang sopan penuh kasih sayang dan harapan serta
perhatian dan kepatuhan.
Jika
yang diajak bicara itu istri maka dibutuhkan bicara yang
menarik, penuh cinta kasih sayang dan
perhatian serta perkataan yang indah tidak menyakitkan hati.
Jika
yang diajak bicara itu orang tua maka dibutuhkan bicara yang sopan
santun penuh hormat dan kasih sayang
serta perhatian dan kepatuhan.
Jika
yang diajak bicara itu anak maka
dibutuhkan bicara yang penuh kasih sayang dan bimbingan
serta dorongan semangat,
spirit dan harapan
cita-cita yang luhur.
Orang
yang berakhlaq mulya selalu memperhatikan ketentuan Alloh, mengamalkan perintahNya
dan meninggalkan semua laranganNya serta berbicara dengan benar.
Allah
memperbaiki bagi mereka amalan-amalan mereka dan mengampuni bagi mereka
dosa-dosa mereka.
Dan
barangsiapa menta'ati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat
kemenangan yang besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar