TITIPKAN
AMANAT KEPADA ALLOH ( 2 )
IA AKAN MENJAGA
AMANAT TERSEBUT
Syekh Zainuddin bin Abd. Aziz Al
Malibari menulis kisah :
Bahwa Rosululloh SAW menuturkan tentang
seorang Bani Isroil,
Orang tersebut memohon kepada temannya
agar memberikan pinjaman,
Ia membutuhkan pinjaman sebanyak 1000
dinar,
Maka temannya berkata :
"Datangkan padaku beberapa orang
yang akan aku jadikan saksi"
Orang yang hutang itu berkata :
"Cukup Alloh lah yang menjadi
saksi"
Maka temannya berkata :
"Datangkan padaku seorang yang akan
menanggung hutang nanti"
Orang yang hutang itu berkata :
"Cukup Alloh lah yang menjadi
penanggung hutang"
Maka temannya berkata : "Benar
kamu",
Lalu ia memberikan uang pinjaman sampai
batas tempo yang disebutka,
Ketika telah sampai batas tempo yang
disebutkan,
Maka Orang yang hutang itu keluar ke
laut dengan membawa uang 1000 dinar,
Ia mencari kendaraan yang akan dinaiki
menuju ke rumah temannya,
Namun tiada satu pun kendaraan kapal
yang berlalu lintas,
Maka ia pulang untuk mengambil kayu dan
ia lubangi,
Lalu ia masukkan uang 1000 dinar pada
lubang keyu tersebut,
Kemudian ia sertakan sepucuk surat dan
ia tutup rapat-rapat,
Ia datang kemlai ke laut dengan membawa
kayu tersebut,
Ia temui lautan tetap hampa, tidak ada
kapal yang berlalu lintas,
Maka ia haturkan isi hatinya kepada
Alloh seraya berkata :
"Ya Alloh, Engkau Maha Mengetahui,
Bahwa kami memohon pinjaman kepada teman
kami 1000 dinar,
Lalu ia meminta saksi dan kami jadikan
Engkau sebagai saksinya,
Lalu ia meminta penanggung dan kami jadikan
Engkau sebagai penanggungnya,
Maka ia rela bahwa Engkau lah saksi dan
penanggung hutang tersebut,
Ya Alloh Engkau Maha Mengetahui,
Bahwa batas tempo pengembalian telah
sampai,
Kami berusaha menepati janji maka kami
bawa uang 1000 dinar itu,
Namun tiada satu pun kendaraan yang
dapat aku naiki di atas laut ini,
Maka kamu masukkan uang dalan kayu ini
untuk mengembalikan pinjaman tersebut,
Ya Alloh,
Kami titipkan uang dalam kayu ini
kepada-Mu,
Agar Engkau berkenan menyampaikannya
kepada temanku",
Lalu ia melemparkannya ke laut dan kayu
tersebut lalu tenggelam,
Kemudian ia pulang ke rumahnya,
Syahdan,
Pada hari itu juga teman yang memberikan
pinjaman keluar rumah,
Ia datang di tepi laut menunggu
kehadliran temannya yang hutang,
Ia menantikannya hingga sore hari tiada
satu pun kapal yang berlalu,
Tiba-tiba ia mengetahui ada kayu menepi
ke tempat ia duduk,
Maka ia mengambilnya dan ia bawa pulang
untuk kayu bakar,
Di rumah, ia pecah kayu tersebut dengan
gergaji,
Tiba-tiba ia temukan uang 1000 dinar
beserta sepucuk surat,
Ia membacanya dan ia mengerti bahwa itu
dari temannya yang pinjam uang,
Keesokan harinya orang yang meminjam
uang itu datang lagi ke laut,
Ia membawa uang 1000 dinar dan berniat
pergi ke rumah temannya,
Alhamdulillah, dari kejauhan ia melihat
sebuah kapal berjalan,
Ia panggil kapal tersebut dan terus
menepi mendekati orang tersebut,
Ia lalu naik dan minta turun di pantai
perkampungan temannya,
Setelah turun maka ia bejalan menuju
rumah temannya,
Ia diterima oleh teman yang telah
meminjaminya 1000 dinar,
Setelah menyampaikan salam, ia mohon
maaf tidak dapat menepati janji,
Mestinya telah kemarin jatuh tempo
pengembalian uang tersebut,
Namun kemarin tidak ada satu kendaraan
pu yang berlalu l;intas,
Temannya bertanya :
"Apakah engkau mengirimkan sesuatu
untukku kemarin ?",
Ia tidak menjawab tetapi tetap bercerita
bahwa kemarin tidak menemukan kapal,
Maka temannya berkata :
"Sungguh Alloh telah menyampaikan
uang yang engkau masukkan pada kayu,
Kemarin telah aku terima dan aku ucapkan
terima kasih",
Maka setelah sejenak berbincang tengan
temannya, ia lalu brpamitan pulang,
Dan disilahkan membawa kembali uang 1000
dinar yang ia bawa pada hari itu,
Subhanalloh wa bihamdihi, Subhanallohil Adziim,
Hasbunalloh wa ni'mal wakiil,
Ni'mal Maula wa ni'man Nashiir.
Dinukil dari kitab :
( IRSYADUL IBAD : 82 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar