نَحۡنُ
نَقُصُّ عَلَيۡكَ أَحۡسَنَ ٱلۡقَصَصِ
بِمَآ
أَوۡحَيۡنَآ إِلَيۡكَ هَٰذَا ٱلۡقُرۡءَانَ
وَإِن
كُنتَ مِن قَبۡلِهِۦ لَمِنَ ٱلۡغَٰفِلِينَ ٣
Kami
menceritakan kepadamu kisah yang paling baik,
dengan
mewahyukan Al Quran ini kepadamu,
dan
sesungguhnya kamu sebelum (Kami mewahyukan) nya,
adalah
termasuk orang-orang yang belum mengetahui.
(
Yusuf :
3 ).
Wahbu bin
Manbah menuturkan :
Ketika
Nabi Ya'qub keluar dari bumi Kan'an,
Ia
menghindar dari saudaranya yang bernama 'Ish bin Ishaq,
Ia
datang pada bibiknya, Bibiknya amak senang,
Maka
ia nikah dengan anak perempuan bibiknya, namanya ROHIL,
Dari
Rohil yang masih muda itu,
Ya'qub
dikaruniai 2 orang putra
1- Yusuf,
2- Bunyamin,
Pada
saat Rohil melahirkan Yusuf,
Ya'qub
sedang bepergian ke Syam,
Maka
Jibril turun memberitahu kepada Ya'qub :
"Wahai
Ya'qub,
Sungguh
Alloh telah memberimu seorang anak laki-laki,
Belum
pernah Alloh memberikan rizki seperti itu kepada seseorang,
Alloh
memberikan kepada anak itu separo dari seluruh ketampanan",
Maka
Ya'qub amat gembira dengan khabar gembira tersebut,
Ketia
ia pulang dari bepergian dan sampai di rumah,
Ia
selalu memandang anaknya tanpa bosan,
Ia
bersyukur kepada Alloh SWT,
Maka
ia menyembelih seribu ekor kambing,
Ia
bagikan dagingnya kepada orang-orang faqir dan miskin,
Ketika
Yusuf telah genap usia 6 tahun,
Ibunya
( Rohil ) meninggal dunia,
Diceritakan
bahwa pada suatu ketika Yusuf bercermin,
Ia
melihat wajahnya yang amat gantheng,
Hatinya
berkata :
"Andai
aku jadi budak,
Tak
seorang pun mampu membeli aku lantaran tingginya harga",
Ujub
( bangga diri ) yang ada dalam hatinya dijawab oleh Alloh,
Alloh
menguasakan saudara-saudaranya yang lain ibu,
Mereka
menjual Yusuf pada pedagang dengan harga yang murah,
Hanya
beberapa dirham saja,
Ada
yang bilang hanya 17 dirham,
Itulah
bahaya ujub ( membanggakan diri ),
As
Sadi menuturkan :
Ketika
Yusuf telah berumur 12 tahun,
Ia
bermimpi dalam tidurnya :
إِذۡ
قَالَ يُوسُفُ لِأَبِيهِ
يَٰٓأَبَتِ
إِنِّي رَأَيۡتُ أَحَدَ عَشَرَ كَوۡكَبٗا
وَٱلشَّمۡسَ
وَٱلۡقَمَرَ رَأَيۡتُهُمۡ لِي سَٰجِدِينَ ٤
Ketika
Yusuf berkata kepada ayahnya:
"Wahai
ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang,
matahari
dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku" ( Yusuf : 4 ).
قَالَ
يَٰبُنَيَّ لَا تَقۡصُصۡ رُءۡيَاكَ عَلَىٰٓ إِخۡوَتِكَ فَيَكِيدُواْ لَكَ كَيۡدًاۖ
إِنَّ
ٱلشَّيۡطَٰنَ لِلۡإِنسَٰنِ عَدُوّٞ مُّبِينٞ ٥
Ayahnya
berkata: "Hai anakku,
janganlah
kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu,
maka
mereka membuat makar untuk membinasakanmu.
Sesungguhnya
syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia",
Ketika
berita mimpi itu telah sampai di telinga saudara-saudaranya,
Maka
mereka mulai menaruh dengki pada Yusuf,
Mereka
berkata : "Yusuf akan menjadi paduka kita,
Sesungguhnya
mata hari itu adalah ayah kita,
Bulan
adalah ibu kita, dan bintang-bintang itu adalah kita,
Diceritakan
bahwa Ya'qub semakin cenderung pada Yusuf,
Maka
mereka mulai melakukan rekayasa dengan kesepakatan,
Masuk
pada ayah mereka dan memohon agar ayah melepaskan Yusuf,
Yusuf
akan diajak bersama-sama menggembala dan berburu,
Jika
tidak diperbolehkan maka mereka akan membunuh Yusuf,
Ya'qub
telah mempunyai firasat tidak bagus,
Mereka
datang tidak pada waktu yang biasa untuk berkunjung,
Ya'qub
berkata : "Mengapa kalian tampak takut ?"
Mereka
menjawab : "Hati kita gundah, tadi malam ada harimau datang,
Harimau
itu menerkam dan membunuh kambing kita,
Sekarang
kita hendak keluar bersama-sama,
Maka
lepaskan Yusuf agar bisa menggembala dan bermain dengan kita,
Sungguh
kita akan menjaganya,
Ya'qub
menjawab :
إِنِّي
لَيَحۡزُنُنِيٓ أَن تَذۡهَبُواْ بِهِۦ
وَأَخَافُ
أَن يَأۡكُلَهُ ٱلذِّئۡبُ وَأَنتُمۡ عَنۡهُ غَٰفِلُونَ ١٣
"Sesungguhnya
kepergian kamu bersama Yusuf,
amat
menyedihkanku dan aku khawatir kalau-kalau dia dimakan serigala, sedang kamu
lengah dari padanya"
قَالُواْ
لَئِنۡ أَكَلَهُ ٱلذِّئۡبُ وَنَحۡنُ عُصۡبَةٌ إِنَّآ إِذٗا لَّخَٰسِرُونَ ١٤
Mereka
berkata: "Jika ia benar-benar dimakan serigala,
sedang
kami golongan (yang kuat),
sesungguhnya
kami kalau demikian adalah orang-orang yang merugi",
Mereka
memantapkan jawaban kepada ayah mereka :
"Bagaimana
srigala bisa memakannya,
Sedang
Yusuf punya saudara bernama Syam'un,
Jika
membentak maka srigala yang hamil dapat melahirkan seketika,
Yusuf
juga punya saudara bernama Yahudza,
Jika
ia marah maka singa pun terbelah menjadi dua",
Ketika
mendengar jawaban-jawaban tersebut,
Ya'qub
berkata pada Yusuf :
"Besuk
pergilah kamu bersama saudara-saudamu,
Aku
telah mengizinkan kamu untuk pergi bersama mereka
Ibnu
Abbas berkata :
"Ya'qub
berkata kepada anak-anaknya bahwa ia khawatir,
Kalau-kalau
Yusuf di makan srigala, sebab :
Beliau
telah bermimpi,
Seolah-olah
Yusuf berada di atas bukit, dikelilingi
oleh beberapa srigala,
Mereka
hendak menerkam dan membunuh Yusuf,
Tiba-tiba
ada seekor srigala yang menyelamatkan Yusuf,
Dan
Ya'qub bermimpi pula ,
Seolah-olah
bumi longsor dan Yusuf terpendam di
dalamnya,
Ia
tidak dapat keluar kecuali setelah 3 hari",
Ketika
telah tiba saat kepergian Yusuf bersama
saudara-saudaranya,
Yusuf
memakai pakaian bepergian dengan ikat pinggang bermata emas,
Mereka
membawa perbekalan berupa air dan makanan,
Ya'qub
menyertai mereka berjalan 40 langkah dan menitipkan Yusuf,
Beliau
mengecup kening Yusuf dan memeluknya,
Kemudian
kembali pulang dengan hati ragu dan cemas,
Ketika
mereka telah jauh dari bumi Kan'an,
Saudara-saudara
Yusuf melompat dan memegang kalung Yusuf,
Lalu
mereka menarik dan memukuli Yusuf serta
menelanjanginya,
Mereka
sangat menginginkan kematian Yusuf,
Yusuf berkata :
"Tinggalkan
gamisku agar menjadi kafanku nanti",
Yusuf
merebahkan dirinya pada saudara tuanya yaitu Yahudza,
Maka
Yahudza berkata :
"Tinggalkan
Yusuf, janganlah kalian membunuhnya,
Hormatilah
dan jagalah hak ayah kalian",
Mereka
tidak memperdulikan kata-kata Yahudza,
Mereka
terus memukuli Yusuf,
Yusuf berkata :
"Berilah
aku minum sebelum aku meninggal",
Namun
mereka tidak menghiraukan permintaan Yusuf,
Akhirnya
Yahudza melunakkan mereka dengan isyarat,
Agar
mereka membuang Yusuf ke dalam sumur,
Mereka
menyetujui lalu mengikat kaki dan tangan yusuf dengan tampar,
Lalu
mengulurkan tampar itu ke dalam sumur,
Subhanalloh,
Ketika
mereka memasukkan Yusuf ke dalam
sumur,
Para
Malaikat menangis karna kasihan pada Yusuf,
Seorang
dari saudaranya yang amat kejam,
Memotong
tampar tersebut sebelum Yusuf sampai di dasar sumur,
Tetapi
Jibril lalu turun tangan,
Ia
mengangkat batu dari sumur dan menjemput kaki Yusuf,
Sehingga
masuk dalam sumur dengan perlahan,
As Sadi
berkata :
Yang
menggali sumur tersebut adalah Sam, putra Nabi Nuh AS,
Mulut
sumur tersebut sempit tetapi dasarnya luas,
Kedalamannya
antara 400 dzira' ( 200 meter ), dan
sangat gelap,
Dihuni
oleh binatang-binatang melata yang buas,
Airnya
asin, dengan kedalaman airnya kira-kira
sepenggala,
tetapi
ketika Yusuf berada didalamnya, airnya
menjadi tawar,
Ada
seekor ular yang akan menyambar Yusuf,
Ia
dibentak oleh Jibril hingga tuli berat dan kembali,
Sampai
sekarang ada jenis ular yang tuli,
Itu
adalah keturunan ular tersebut,
Qotadah
menuturkan :
"Jibril
mengambil gamis dari surga untuk dipakai oleh Yusuf,
Juga
membawa makanan dan minuman,
Sumur
yang sangat gelap itu dirasakan oleh Yusuf sebagai pertamanan",
Setelah
se malam Yusuf ada dalam sumur,
Saudara
tuanya ( Yahudza ) datang menjenguk dan memanggil :
"Whai
Yusuf, Apakah engkau masih hidup ataukah
telah meninggal ?"
Yusuf
menjawab :
"Aku
masih hidup kak !",
Mendengar
suara Yusuf masih hidup,
Ada
beberapa saudaranya yang mengambil batu besar,
Batu
itu akan dilemparkan ke dalam sumur,
Maka
Yahudza berkata :
"Kalau
kamu melakukan itu, akan aku laporkan perbuatanmu pada ayah",
Maka
mereka tidak jadi melakukannya, dan kemudian bubar,
As Sadi
berkata :
"Yusuf ketika dimasukkan sumur itu berusia 14 tahun,
Dan
ketika hendak pulang, mereka menyembelih
kambing,
Lalu
mengoles-oles gamis Yusuf dengan darah
kambing tersebut,
Alloh
berfirman :
وَجَآءُو
عَلَىٰ قَمِيصِهِۦ بِدَمٖ كَذِبٖۚ
Mereka
datang membawa baju gamisnya dengan darah palsu,
(
Yusuf : 18 ),
Kemudian
mereka memburu dan menangkap srigala,
Lalu
mengolesi mulut srigala itu dengan darah kambing tersebut,
Dan
mengikatnya dengan tampar dan membawanya pulang,
Dalam
perjalanan dekat kampung mereka,
Mereka
bertemu ayah mereka ( Ya'qub ) di tepi jalan,
Beliau
dengan sedih menunggu-nunggu kedatangan Yusuf
dan saudaranya,
Ketika
mereka bertemu dengan Ya'qub, mereka menangis dan menjerit :
قَالُواْ
يَٰٓأَبَانَآ إِنَّا ذَهَبۡنَا نَسۡتَبِقُ وَتَرَكۡنَا يُوسُفَ عِندَ مَتَٰعِنَا
فَأَكَلَهُ
ٱلذِّئۡبُۖ وَمَآ أَنتَ بِمُؤۡمِنٖ لَّنَا وَلَوۡ كُنَّا صَٰدِقِينَ ١٧
Mereka
berkata: "Wahai ayah kami,
Sesungguhnya
kami pergi berlomba-lomba,
Dan
kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami,
Lalu
dia dimakan serigala,
Dan
kamu ( ayah ) sekali-kali tidak akan percaya kepada kami,
sekalipun
kami adalah orang-orang yang benar" ( Yusuf : 17 ),
Ketika
Ya'qub mendengarkan perkataan anak-anaknya itu,
Beliau
pingsan, tak sadarkan diri,
Ketika
telah siuman, beliau berkata :
بَلۡ
سَوَّلَتۡ لَكُمۡ أَنفُسُكُمۡ أَمۡرٗاۖ فَصَبۡرٞ جَمِيلٞۖ
وَٱللَّهُ
ٱلۡمُسۡتَعَانُ عَلَىٰ مَا تَصِفُونَ ١٨
"Sebenarnya
dirimu sendirilah yang memandang baik,
Atas
perbuatan (yang buruk) itu,
Maka
kesabaran yang baik itulah (kesabaranku).
Dan
Allah sajalah yang dimohon pertolongan-Nya,
terhadap
apa yang kamu ceritakan"
Para
saudara Yusuf lalu menunjukkan baju Yusuf kepada Ya'qub,
Baju
itu terlumuri oleh darah,
Dan
mengajukan srigala ke hadapan ayah mereka,
Ketika
Ya'qub melihat baju anaknya ( Yusuf ), beliau berkata :
"Alangkah
halusnya kasih sayang srigala ini,
Ia
memakan anakku tetapi tidak merobek bajunya",
Ya'qub
memerintahkan agar anak-anaknya melepaskan srigala itu,
Mereka
lalu melepaskannya, maka Ya'qub berkata kepada srigala itu :
"Wahai
srigala, mendekatlah padaku",
Srigala
itu pun mendekatnya, maka Ya'qub berkata kepada srigala itu :
"Wahai
srigala, Mengapa engkau mengejutkan aku ?,
Mengapa engkau membuat aku sedih berkepanjangan
?",
Ya'qub
berdo'a kepada Alloh:
"Ya
Alloh, izinkanlah kiranya srigala ini berbicara",
Maka
srigala itu pun berkata :
"Ya
Nabi, Demi Dzat Yang memilih engkau sebagai Nabi,
Kami
tidak memakan daging, kami tidak merobek kulit,
Kami
tidak mengetahui apa-apa,
Kami
hanyalah se ekor srigala yang datang dari Mesir,
Mencari
saudara kami yang hilang beberapa hari yang lalu,
Kami
diharamkan makan daging para Nabi,
Ketika
anak-anakmu melihat kami, mereka memburu kami,
Mengikat
kami dan mengoleskan darah pada mulut kami,
Ya'qub
bertanya pada srigala tersebut :
"Apa
kabar anakku ( Yusuf ) ? Apakah ia masih hidup ?",
Srigala
itu menjawab :
"Kami
bukanlah pengadu domba, kami tidak mengetahui yang ghaib",
Ketika
itu Ya'qub melepaskan srigala lalu masuk ke kamar kholwatnya,
Beliau
mulai menangis dan tak henti-hentinya medesah susah,
Sehingga
matanya menjadi putih,
Setiap
hari beliau duduk di tepi jalan dan menangis,
Setiap
bertemu orang yang lewat di jalan, beliau bertanya :
"Adakah
kalian menemukan Yusuf ?",
Kesedihan
yang bukan alang-kepalang,
Mnjadi
sebuah tamsil bagi orang yang tertimpa kesedihan :
اَحْزَانُ
قَلْبِيْ وَبُكَائِيْ حَكَتْ اَحْزَانَ
يَعْقُوْبَ عَلٰى يُوْسُفَ
Kesedihan
hatiku serta tangisku mencerminkan,
kesedihan
Ya'qub ketika berpisah dengan Yusuf,
Alloh
SWT memberi wahyu kepada Ya'qub :
"Jika
engkau terus mengadu kepada seseorang dari para makhluq,
Niscara
Aku coret namamu dari daftara nama para Nabi",
Semenjak
itu beliau masuk kamar menyendiri dan sabar,
Beliau
selalu mengucapkan :
إِنَّمَآ
أَشۡكُواْ بَثِّي وَحُزۡنِيٓ إِلَى ٱللَّهِ ٨٦
"Sesungguhnya
hanyalah kepada Allah,
Aku mengadukan
kesusahan dan kesedihanku", ( Yusuf : 86 )
As Sadi
menuturkan :
Ketika
sudah tiga hari Yusuf berada dalam
sumur,
Datanglah
sekelompok musafir dari Madyan menuju Mesir,
Mereka
menepi dan berteduh di dekat sumur tersebut,
Maka
sebagian dari mereka mendatangi sumur itu untuk menimba air,
Ketika
ia telah menurunkan timbanya sampai pada permukaan air,
Yusuf berpegangan erat pada tamparnya dan ikut
naik,
Sampai
di mulut sumur, sang penimba itu
melihatnya,
Alangkah
terkejutnya ia melihat anak laki-laki yang amat tampan,
قَالَ
يَٰبُشۡرَىٰ هَٰذَا غُلَٰمٞۚ وَأَسَرُّوهُ بِضَٰعَةٗۚ وَٱللَّهُ عَلِيمُۢ بِمَا
يَعۡمَلُونَ ١٩
Dia
berkata: "Oh; kabar gembira, ini seorang anak muda!"
Kemudian
mereka menyembunyikan dia sebagai barang dagangan.
Dan
Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan ( Yusuf : 19 ).
Setelah
mereka pergi, Yahudza ( saudara tua Yusuf ) datang,
Ia
membawa makanan untuk Yusuf dan
memanggilnya,
Namun
ia tidak mendengar jawaban,
Maka
ia berfikir bahwa Yusuf telah dibawa
oleh musafir,
Maka
ia melacak bekas perjalanan musafir dan menemukannya,
Diceritakan
bahwa pimpinan musafir bernama Malik bin Du'ur
Ia
menuugaskan seseorang, agar mencari air untuknya,
Maka
utusan tersebut menemukan sumur lalu menimba airnya,
Ketika
itu Yahudza dan saudara-saudaranya di dekat sumur itu,
Mereka
lalu mengikuti penimba air itu menghadap Malik bin Du'ur,
Mereka
mengatakan :
"Ini
Yusuf budak kami yang kabur",
Yusuf
mendengar ucapan itu tetapi diam karna takut,
Maka
Malik bin Du'ur berkata :
"Kalau
brgitu aku beli budak ini dari kamu",
وَشَرَوۡهُ
بِثَمَنِۢ بَخۡسٖ دَرَٰهِمَ مَعۡدُودَةٖ ٢٠
Dan
mereka menjual Yusuf dengan harga yang murah,
yaitu
beberapa dirham saja, ( Yusuf : 20 ),
Ada
yang menceritakan bahwa Yusuf dijual dengan 17 dirham,
Ada
yang menceritakan bahwa Yusuf dijual dengan 22 dirham,
Yahudza
memberikan syarat agar pembeli tidak bermalam di bumi ini,
Dan
berpesan agar mengikat erat budak ini sebab sering kabur,
Ia
pun mengatakan bahwa budak ini sering lari dan mencuri,
Kemudian
kafilah bergerak menuju Mesir,
Dan
menaikkan Yusuf ke atas punggung onta,
Ketika
onta sedang berjalan melewati pusara Rahil ibu Yusuf,
Yusuf
melompat turun perlu menziarahi makam ibunya,
Kusir
onta merasa kehilangan Yusuf lalu
memanggil kafilah,
Dan
mereka pun berhenti untuk mencari Yusuf,
Tiba-tiba
mereka menemukannya sedang berziarah di sebuah pusara,
Tanpa
bertanya, Malik bin Du'ur langsung memukul Yusuf,
Ia
berkata : "Sayyidmu telah memberitahuku bahwa kamu sering lari,
Aku
tidak mempercayainya, ternyata betul, kamu berani lari,
Kalau
kamu lari lagi kamu akan hancur",
Syahdan,
Ketika
rombongan Malik bin Du'ur sampai di Mesir,
Ia
mengganti pakaian Yusuf dengan pakain
yang anggun,
Orang
- orang berkerumun berdesakan melihat kegantengan Yusuf,
Malik
bin Du'ur menawarkan Yusuf kepada para
pembeli budak,
Maka
Qithfir Aziz Penasihat Raja Mesir
membelinya,
Pada
waktu itu Raja Mesir bernama Royyan bin Walid,
Diceritakan,
Ketika
orang-orang mendengar bahwa Yusuf dijual,
Mereka
melelang Yusuf dengan harga yang mahal,
Ada
yang berani membelinya dengan perak seberat badan Yusuf,
Ada
yang berani membelinya dengan misik seberat badan Yusuf,
Ada
yang berani membelinya dengan sutra seberat badan Yusuf,
Subhanallooh,
Ketika
Yusuf telah dibeli oleh Qithfir Aziz,
Beliau
membawanya pulang ke rumahnya,
Beliau
ganti pakaiannya dengan pakaian perhiasan ,
Dan
beliau sandangi dengan mahkota yang bermata intan,
وَقَالَ
ٱلَّذِي ٱشۡتَرَىٰهُ مِن مِّصۡرَ لِٱمۡرَأَتِهِۦٓ أَكۡرِمِي مَثۡوَىٰهُ
عَسَىٰٓ
أَن يَنفَعَنَآ أَوۡ نَتَّخِذَهُۥ وَلَدٗاۚ ٢١
Dan
orang Mesir yang membelinya berkata kepada isterinya:
"Berikanlah
kepadanya tempat (dan layanan) yang baik,
Boleh
jadi dia bermanfaat kepada kita,
Atau
kita pungut dia sebagai anak" ( Yusuf : 21 ),
Qithfir
selalu rindu melihat Yusuf yang semakin
tampan dan anggun,
Apa
lagi setelah berjalan waktu 7 tahun di rumah Qithfir Aziz,
Yusuf
sudah berusia 21 tahun, tampak ganteng dan gagah perkasa,
Zulaikha
istri Qithfir mulai menaruh simpati kepada Yusuf,
Semakin
hari semakin mendekat, Cintanya mulai melekat,
Saat
itu Qithfir suami Zulaikha telah tua umurnya,
Kekuatan
biologisnya telah berkurang jauh dari kala masih muda,
Bahkan
ada yang menceritakan sudah tidak dapat menggauli wanita,
Sedangkan
Zulaikha masih relatif muda dan cantik,
Ia
masih semarak kemauannya dalam bermain cinta,
Ketika
rasa cinta Zulaikha kepada Yusuf semakin
membara,
Pada
saat suaminya bertugas dan Yusuf ada di ruangannya,
Rangsangan
Zulaikha dalam bermain cinta mulai menggoda,
Nafsu
birainya mulai merunta - runta,
Ia
kunci 7 pintu istana dan ia panggil Yusuf :
"Yusuf, Kesini dong !"
Sebagaimana
dikisahkan dalam Al Qur'an :
وَغَلَّقَتِ
ٱلۡأَبۡوَٰبَ وَقَالَتۡ هَيۡتَ لَكَۚ
Dan
dia menutup pintu-pintu, seraya berkata:
"Marilah
ke sini". ( yusuf : 23 ),
Maka
Yusuf mengatakan :
مَعَاذَ
ٱللَّهِۖ إِنَّهُۥ رَبِّيٓ أَحۡسَنَ مَثۡوَايَۖ إِنَّهُۥ لَا يُفۡلِحُ ٱلظَّٰلِمُونَ
٢٣
"Aku
berlindung kepada Allah,
Sungguh
tuanku Qithfir telah memperlakukan aku dengan baik".
Sesungguhnya
orang-orang yang zalim tiada akan beruntung,
Zulaikha
tetap menggoda dan memaksa Yusuf untuk
bermain cinta,
Sehingga Yusuf
juga mulai tergoda, walaupun hatinya tetap takut,
بِهَا
Sungguh
wanita itu telah bermaksud melakukan itu dengan Yusuf,
dan
Yusuf pun bermaksud pula dengan wanita itu, ( Yusuf : 24 ),
Namun
sinar ketakutannya untuk melakukan yang munkar,
Menembus
sanubari Yusuf dan Tuhan menolongnya,
Yusuf
melihat tanda kebesaran Tuhan,
Sebagian
ahli tafsir menuturkan bahwa :
Saat
itu Yusuf melihat seolah-olah Ya'qub
datang menggigit jari,
Maka
Yusuf melompat meninggalkan Zulaikha dan lari ke pintu,
Namun
ia tidak dapat membuka sebab pintu terkunci rapat,
Zulaikha
terus menghampiri Yusuf dan menggodanya,
Hampir
hampir Yusup tergoda dengan perbuatan itu,
لَوۡلَآ
أَن رَّءَا بُرۡهَٰنَ رَبِّهِۦۚ
Andaikata
dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. ( Yusuf : 24 ),
Yaitu
Malaikat Jibril turun menemui Yusuf,
Maka
Yusuf melompat meninggalkan Zulaikha dan lari lagi ke pintu,
Namun
ia tidak dapat membuka sebab pintu masih terkunci rapat,
Zulaikha
terus menghampiri Yusuf dan menggodanya kembali,
Hampir
hampir Yusup tergoda melakukan perbuatan itu,
Namun
Malaikat Jibril menemuinya kembali dan mengingatkan Yusuf,
Maka
Yusuf melompat meninggalkan Zulaikha dan lari lagi ke pintu,
Saat
itu Zulaikha mulai emosi dan menarik baju yusuf,
Dan
karna kuatnya tarikan hingga baju Yusuf robek,
Pertolongan
Alloh menjemputnya,
Qithfir
Aziz datang dan membuka semua pintu pintu,
Sehingga
sampai pada ruangan Zulaikha,
كَذَٰلِكَ
لِنَصۡرِفَ عَنۡهُ ٱلسُّوٓءَ وَٱلۡفَحۡشَآءَۚ إِنَّهُۥ مِنۡ عِبَادِنَا ٱلۡمُخۡلَصِينَ
٢٤
Demikianlah,
agar Kami memalingkan dari padanya,
kemungkaran
dan kekejian.
Sesungguhnya
Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih,
( Yusuf
: 24 ),
Pada
saat Qithfir membuka pintu yang ke tujuh,
Beliau
melihat Zulaikha berdiri dan Yusuf ada
di sampingnya,
Zulaikha
cepat-cepat berkata :
مَا
جَزَآءُ مَنۡ أَرَادَ بِأَهۡلِكَ سُوٓءًا إِلَّآ أَن يُسۡجَنَ أَوۡ عَذَابٌ
أَلِيمٞ ٢٥
"Apakah
pembalasan terhadap orang,
Yang
bermaksud berbuat serong dengan isterimu,
Selain
dipenjarakan atau (dihukum) dengan azab yang pedih?
(
Yusuf : 25 ),
Maka
ketika Yusuf mendengar ucapan Zulaikha seperti itu,
Ia
lalu mengatakan :
هِيَ
رَٰوَدَتۡنِي عَن نَّفۡسِيۚ
"Dia
menggodaku untuk menundukkan diriku"( Yusuf : 26 ),
Maka
aku lari darinya lalu ia mengejarku dan merobek bajuku,
Qithfir
berfikir apa yang hendak ia lakukan,
Sesekali
ia memandang Zulaikha, sesekali ia
memandang Yusuf,
Kebetulan
dalam rumah tersebut ada bayi berumur 7 hari,
Bayi
tersebut adalah anak laki-laki dari pelayan Zulaikha,
Bayi tersebut
berbicara dengan suara keras :
"Wahai
Qithfir al Aziz, Engkau mempunyai jalan keluar,
Lihatlah :
إِن
كَانَ قَمِيصُهُۥ قُدَّ مِن قُبُلٖ فَصَدَقَتۡ وَهُوَ مِنَ ٱلۡكَٰذِبِينَ٢٦
وَإِن
كَانَ قَمِيصُهُۥ قُدَّ مِن دُبُرٖ فَكَذَبَتۡ وَهُوَ مِنَ ٱلصَّٰدِقِينَ ٢٧
"Jika
baju gamisnya koyak di muka,
Maka
wanita itulah yang benar,
Dan
Yusuf termasuk orang-orang yang dusta,
Dan
jika baju gamisnya koyak di belakang,
Maka
wanita itulah yang dusta,
Dan
Yusuf termasuk orang-orang yang benar" ( Yusuf : 26-27 ),
Ketika
dilihat bahwa gamis Yusuf koyak di
belakang,
Qithfir
mengetahui bahwa ini adalah kesalahan Zulaikha,
Beliau
lalu berkata :
إِنَّهُۥ
مِن كَيۡدِكُنَّۖ إِنَّ كَيۡدَكُنَّ عَظِيمٞ ٢٨
"Sesungguhnya
(kejadian) itu adalah diantara tipu daya kamu,
Sesungguhnya
tipu daya kamu adalah besar",
Kemudian
Qithfir Aziz memendang Yusuf,
lalu
memandang Zulaikha,
Seraya
mengatakan :
يُوسُفُ
أَعۡرِضۡ عَنۡ هَٰذَاۚ وَٱسۡتَغۡفِرِي لِذَنۢبِكِۖ إِنَّكِ كُنتِ مِنَ ٱلۡخَاطِِٔينَ
٢٩
Hai
Yusuf: "Berpalinglah dari ini,
Dan
(kamu hai isteriku) mohon ampunlah atas dosamu itu,
Sesungguhnya
kamu termasuk orang-orang yang berbuat salah",
(
Yusuf : 29 ),
Zamakhsyari
berkata :
"Qithfir
Aziz adalah laki-laki yang lembut dan sabar,
Ia
mempunyai kecemburuan yang hanya sedikit,
Wajahnya
tidak tampan, umurnya telah 100 tahun,
Ia
lemah syahwat, tak mampu lagi menggauli perempuan,
Itulah
sebabnya maka Qithfir Aziz tidak terlalu marah,
Ia
sadar bahwa Yusuf adalah pemuda yang gagah dan tampan,
Sedangkan
Zulaikha masih muda dan amat cantik,
Keinginannya
untuk melakukan itu masih amat kuat,
Wajar
jika Zulaikha mencintai dan menginginkan Yusuf
sepenuh hati,
Ada sebuah
ungkapan orang Arab bahar basith
:
تَقُوْلُ
لِيْ وَهْيَ غَضْبٰى مِنْ تَدَلُّلِهَا
وَقَدْ دَعَتْنِيْ اِلٰى شَئٍ فَمَا كَانَا
كَأَنَّ
اِيْرَكَ شَمْعٌ فِيْ رَخَاوَتِهِ
فَكُلَّمَا حَرَّكَتْهُ نَحْوَهَا لَانَا
Perempuan
itu berkata padaku dengan marah lantaran genitnya,
Saat
ia mengajakku melakukan sesuatu namun tak didapatkan,
Ia
berkata :
"Milikmu
bagaikan lilin yang lunak meleleh dalam gemburnya",
Setiap
ia gerakkan lilin itu padanya maka lilin itu lemas lunglai,
Syahdan,
Ketika
berita cinta Zulaikha pada Yusuf telah
masyhur,
Maka
berkatalah para wanita di kota Mesir :
ٱمۡرَأَتُ
ٱلۡعَزِيزِ تُرَٰوِدُ فَتَىٰهَا عَن نَّفۡسِهِۦۖ
قَدۡ
شَغَفَهَا حُبًّاۖ إِنَّا لَنَرَىٰهَا فِي ضَلَٰلٖ مُّبِينٖ ٣٠
"Isteri
Al Aziz menggoda bujangnya untuk mencintainya,
Sesungguhnya
cintanya kepada bujangnya itu sangat mendalam,
Sesungguhnya
kami memandangnya dalam kesesatan yang nyata",
(
Yusuf : 30 ),
Ketika
Zulaikha mendengar ucapan para wanita kota itu,
Maka ia
mengundang mereka agar datang ke rumahnya,
Maka
datanglah istri-istri para mentri dan para ajudan,
Lalu ia
tempatkan mereka pada permadani yang indah,
Ia
sediakan untuk mereka masing-masing, buah limau dan pisau,
Ia
sediakan pula untuk mereka masing-masing, mangkok berisi madu,
Lalu ia
katakan kepada mereka :
"Jika
nanti seorang pemuda Ibrani lewat di hadapan kalian,
Hendaklah
kiranya kalian kupas buah itu,
Dan
kalian makan buah itu dengan madu,
Mereka
menjawab : "Oky, Setuju"
Lalu
Zulaikha menemui Yusuf di dalam
ruangannya,
Dan ia
mengatakana :
"Jika
engkau menentangku dalam segala yang aku minta,
Maka
hal itu tidak pantas bagimu sebagai seorang hamba,
Aku
ingin menghiasmu dengan pakaian yang amat indah,
Dan
memperlihatkan kamu pada para wanita undanganku,
Jangan
membantah, Turuti aku,
Maka
Yusuf menjawab : "Kerjakan apa yang
engkau mau",
Maka
Zulaikha menghiasi Yusuf dengan pakaian sutra,
Dan
meletakkan mahkota yang bermata emas dan berlian pada Yusuf,
Sehingga
Yusuf tampak semakin gagah dan gantheng,
Wajahnya
cemerlang bagaikan wildan dan bidadari surga,
Lalu
Zulaikha menyuruhnya agar ia menemui para wanita,
Subhanalloh,
Ketika
mereka memandang Yusuf , mereka
terbelalak,
Sambil
mengupas buah yang telah tersedia bersama madu,
Mereka
tak terasa bahwa mereka mengiris jari-jari mereka,
Dan
berkata :
حَٰشَ
لِلَّهِ مَا هَٰذَا بَشَرًا إِنۡ هَٰذَآ إِلَّا مَلَكٞ كَرِيمٞ ٣١
"Maha
sempurna Allah, ini bukanlah manusia.
Sesungguhnya
ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia",
(
Yusuf : 31 ),
Yusuf memberitahu para wanita tersebut lalu masuk
ke dalam,
Maka
Zulaikha menemui mereka dan berkata :
فَذَٰلِكُنَّ
ٱلَّذِي لُمۡتُنَّنِي فِيهِۖ وَلَقَدۡ رَٰوَدتُّهُۥ عَن نَّفۡسِهِۦ فَٱسۡتَعۡصَمَۖ
وَلَئِن
لَّمۡ يَفۡعَلۡ مَآ ءَامُرُهُۥ لَيُسۡجَنَنَّ وَلَيَكُونٗا مِّنَ ٱلصَّٰغِرِينَ
٣٢
"Itulah
dia orang yang kalian cela aku karena (tertarik) kepadanya,
Dan
sesungguhnya aku telah menggoda dia agar mencintai aku,
Akan
tetapi dia menolak.
Dan
sungguh jika dia tidak mentaati apa yang aku perintahkan,
Niscaya
sungguh dia akan dipenjarakan,
Dan
dia akan termasuk golongan orang-orang yang hina" ( Yusuf : 32 ),
Ketika
para wanita itu telah pulang ke rumah masing-masing,
Dengan
jari-jari yang terluka karna tersayat pisau,
Wajah
Yusuf selalu membayang di pelupuk mata
mereka,
Mereka
tidak kuat menahan rindu kepada Yusuf,
Mereka
ingin selalu datang ke rumah Zulaikha,
Agar
bisa bertemu dengan Yusuf,
Ucapan
mereka setiap saat adalah : "Yusuf …. Yusuf …. Yusuf",
Sehingga
banyak yang dihajar oleh suaminya,
Namun
mereka tak peduli dengan pukulan para suami,
bayangan
Yusuf menghilangkan sakitnya dihajar
itu,
Wahbu
bin Manbah menuturkan bahwa :
Wanita
yang diundang dan melihat ketampanan Yusuf
itu ada 40 orang,
Semuanya
tertarik dan terkena penyakit asmara kepada Yusuf,
Sehingga
ada 9 wanita yang mati karna hatinya perang melawan cinta,
Cinta
memang bisa mematikan walaupun bisa menghilangkan rasa sakit,
Ketika
kabar asmara para wanita bergema di
setiap telinga,
Zulaikha
semakin subur cintanya kepada Yusuf,
Setiap
ada kesempatan ia selalu ingin mengajak Yusuf,
Melihat
sikap Zulaikha yang begitu girang dan membahayakan,
Ditambah
dengan ucapan para wanita Mesir kepada Yusuf
:
"Turutilah
kemauan Zulaikha, Gusti putrimu Yusuf",
Yusuf
semakin sedih, maka ia berkata :
رَبِّ
ٱلسِّجۡنُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا يَدۡعُونَنِيٓ إِلَيۡهِۖ
وَإِلَّا
تَصۡرِفۡ عَنِّي كَيۡدَهُنَّ أَصۡبُ إِلَيۡهِنَّ وَأَكُن مِّنَ ٱلۡجَٰهِلِينَ ٣٣
"Wahai
Tuhanku,
Penjara
lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku.
Dan
jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka,
Tentu
aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka),
Dan
tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh" ( Yusuf : 33 ),
Qithfir
Aziz, setelah mendengar kabar yang tidak menyenangkan itu,
Ia
mulai mengkhawatirkan posisi dirinya,
Maka
ia menuruti kemauan Yusuf agar dipenjarakan :
ثُمَّ
بَدَا لَهُم مِّنۢ بَعۡدِ مَا رَأَوُاْ ٱلۡأٓيَٰتِ لَيَسۡجُنُنَّهُۥ حَتَّىٰ حِينٖ
٣٥
Kemudian
timbul pikiran pada mereka,
Setelah
melihat tanda-tanda (kebenaran Yusuf),
Bahwa
mereka harus memenjarakannya sampai batas waktu,
(
Yusuf : 35 ),
As
Sadi berkata :
Ketika
mereka membawa Yusuf menuju penjara,
Mereka
mengikat Yusuf dan membawanya di atas keledai,
Dilewatkan
pasar sambil dikomandangkan :
"Inilah
balasan orang yang khianat pada sayyidnya",
Yusuf
terus berdo'a :
"Wahai
Tuhanku,
Penjara
lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku".
Ketika
Yusuf sudah dimasukkan penjara,
Zulaikha
menangis, tidak dapat tidur,
Ia
tidak kuat menahan kerinduan kepada Yusuf,
Malam
terlihat dalam impian, siang terbayang dalam keinginan,
Makan
tak hendak, minum pun tak ingin,
Badannya
semakin kurus, matanya semakin cekung,
Rambutnya
memutih, kegembiraannya hilang bagai ditiup angin,
Ketika
perasaan gundah semakin menyelimuti dirinya,
Tak
seorang dapat mengobati kecuali yang kini dipenjarakan,
Dan
hal itu tak kan pernah terjadi sebelum waktu yang tak pasti,
Maka
ia mulai mencari pengobatan dari dirinya sendiri,
Ia
angankan dalam benaknya yang terdalam :
"Yusuf,
seorang pemuda yang masih muda umurnya,
Ia
telah mampu menahan kehendak kedurhakaan,
Aku
yang telah dewasa, umur telah melebihi dia,
Mengapa
aku tidak bisa menahan gejolak kedurhakaanku,
Mengapa
aku memaksanya menuruti kehendakku yang hina,
Mengapa
……………. Mengapa ……………. ???
Zulaikha
mulai terobati hatinya dari panasnya bara api cinta,
Walaupun
fisik terlanjur rusak, Mata sudah terlanjur buta,
Keindahan
bodi dan parasnya hilang musnah entah kemana,
Badannya
kurus kering, tinggal tulang terbalut kulit,
Namun
hatinya dapat diajak untuk rela pada apa yang nyata,
Ia
mendapat obat ketenangan dari jiwanya sendiri,
Yusuf
dalam penjara menjadi tentram pula,
Hidup
bersama para nara pidana dan berbincang dengan mereka,
Malaikat
Jibril datang mengunjunginya pada setiap bulan,
As
Sadi berkata :
Yusuf
ketika dalam sumur selalu dikunjungi oleh Jibril setiap hari,
Ketika
dalam penjara dikunjungi oleh Jibril dalam sebulan sekali,
Maka
beliau mengadu pada Alloh :
"Wahai
Tuhan,
Kami
ketika dalam sumur selalu rehat dan Jibril setiap hari datang,
Dalam
penjara kami dalam kepayahan dan menangis sedih,
Jibril
hanya sebulan sekali mengunjungi kami,
Mengapa
ya Alloh ?"
Alloh
menjawab :
"Yusuf,
engkau dimasukkan sumur atas kehendakku semata,
Sedang
engkau dimasukkan penjara adalah atas keinginanmu",
Subhanalloh,
Jika
Alloh yang menghendakkan maka Alloh Yang melindungi,
Jika
kita yang menginginkan maka Alloh menuruti kemauan kita,
As Sadi
menuturkan :
Mesir
waktu itu di rajai oleh seorang bangsa Amaliqoh,
Ia
penguasa tunggal di Mesir namanya Royyan
bin Walid,
Ia
mempunyai musuh di negeri Yaman,
Musuh
tersebut menginginkan kematian Raja Royyan,
Maka ia
mengirimkan racun kepada staf kerajaan
Mesir,
Yaitu
tukang masak dan tukang memberi minum sang Raja,
Dengan
disertai kiriman uang yang sangat banyak,
Ia
berpesan kepada kedua pegawai konsumsi kerajaan tersebut,
Jika
anda berdua berhasil mencampur racun ini pada makanan raja,
Dan
berhasil dengan kematian Raja Royyan,
Maka
kalian akan mendapat imbalan hadiah yang berlipat ganda,
Kedua
pagawai tersebut mulai merencanakan pembunuhan Raja,
Masing-masing
ingin merusak temannya agar dapat monopoli hadiah,
Maka
tukang masak datang pada Raja dan mengatakan :
"Sang
Raja agar berhati-hati terhadap tukang penyuguh minuman,
sebab
dia akan membubuhkan racun pada minuman tuan" ,
Tukang
penyuguh minuman datang pula pada Raja dan mengatakan :
"Sang
Raja agar berhati-hati terhadap tukang masak,
sebab
dia akan membubuhkan racun pada makanan tuan" ,
Sang
Raja curiga atas perbuatan kedua pagawai tersebut,
Maka
keduanya ditangkap dan diintrogasi sehingga mengakui,
Maka
keduanya dimasukkan dalam penjara,
Kedua-duanya
selalu duduk didekat Yusuf dan bercengkerama,
Dikisahkan
bahwa para nara pidana senang berteman dengan Yusuf,
Ketika
mereka lapar, memandang Yusuf maka hilanglah laparnya,
Kedua-duanya
menceritakan mimpinya kepada Yusuf :
قَالَ
أَحَدُهُمَآ إِنِّيٓ أَرَىٰنِيٓ أَعۡصِرُ خَمۡرٗاۖ
وَقَالَ
ٱلۡأٓخَرُ إِنِّيٓ أَرَىٰنِيٓ أَحۡمِلُ فَوۡقَ رَأۡسِي خُبۡزٗا تَأۡكُلُ ٱلطَّيۡرُ
مِنۡهُۖ
نَبِّئۡنَا
بِتَأۡوِيلِهِۦٓۖ إِنَّا نَرَىٰكَ مِنَ ٱلۡمُحۡسِنِينَ ٣٦
Berkatalah
salah seorang diantara keduanya:
"Sesungguhnya
aku bermimpi, bahwa aku memeras anggur".
Dan
yang lainnya berkata: "Sesungguhnya aku bermimpi,
Bahwa
aku membawa roti di atas kepalaku,
Sebahagiannya
dimakan burung".
Berikanlah
kepada kami ta´birnya;
Sesungguhnya
kami memandang kamu,
Termasuk
orang-orang yang pandai mena´birkan mimpi ( Yusuf : 36 ),
Yang
bermimpi memeras anggur itu adalah orang mu'min,
Ia
benar-benar bermimpi dan percaya kepada Yusuf,
Bahwa
tadi malam bermimpi mendapatkan 3 bokor emas,
Di
dalamnya terdapat anggur lalu diperasnya,
Yang
bermimpi membawa roti itu adalah orang kafir,
Ia
bohong, sebenarnya tidak bermimpi, ia mengejek Yusuf,
Bahwa
tadi malam bermimpi mendapatkan 3 dapur open roti,
Di
dalamnya penuh dengan api, lalu dia membuat roti,
Maka
Yusuf memberikan ta'bir :
يَٰصَٰحِبَيِ
ٱلسِّجۡنِ أَمَّآ أَحَدُكُمَا فَيَسۡقِي رَبَّهُۥ خَمۡرٗاۖ
وَأَمَّا
ٱلۡأٓخَرُ فَيُصۡلَبُ فَتَأۡكُلُ ٱلطَّيۡرُ مِن رَّأۡسِهِۦۚ
Hai
kedua penghuni penjara:
"Adapun
salah seorang diantara kamu berdua,
akan
memberi minuman tuannya dengan khamar;
adapun
yang seorang lagi maka ia akan disalib,
lalu
burung memakan sebagian dari kepalanya. ( Yusuf : 41 ),
Mendengar
ucapan Yusuf tersebut,
Orang
yang mengaku bermimpi membawa roti berkata :
"Sebenarnya
aku tidak bermimpi apa-apa Yusuf",
Yusuf
menjawab :
قُضِيَ
ٱلۡأَمۡرُ ٱلَّذِي فِيهِ تَسۡتَفۡتِيَان ِ٤١
Telah
diputuskan perkara yang kamu berdua menanyakannya,
(
Yusuf : 41 ),
Tiga
hari kemudian Raja memerintah agar tukang masak dikeluarkan,
Maka
tukang masak dijemput keluar oleh para ajudan,
Di
luar penjara ia di salip kemudian burung-2 mematuk kepalanya,
Setelah
itu Raja memerintah agar juru minum dikeluarkan,
Juru
minum Raja dijemput keluar oleh para ajudan,
Di
luar penjara ia dikembalikan sebagai juru minum Raja,
Yusuf
berpesan kepada juru minum sebelum ia keluar :
"Sebutlah
namaku pada juraganmu dan katakan padanya,
Bahwa
dalam penjara ada anak muda yang dipenjara tanpa salah"
Namun
setelah ada di luar, Juru minum itu lupa
akan pesan Yusuf,
Hemmm,
Wahbu
bin Manbah menuturkan :
Yusuf diam dalam penjara selama 6 tahun,
Yaitu
sebanyak bilangan huruf " اُذُكُرْنِيْ
" ( ا - ذ - ك - ر - ن – ي ),
Rosululloh
Muhammad SAW bersabda :
"Kasihan
saudaraku Yusuf, andai tidak mengatakan " اُذُكُرْنِيْ
" ,
Niscaya
ia tak kan diam dalam penjara selama 6 tahun",
( Tuhan
tidak rela manusia setingkat Yusuf
mengadu pada orang ),
Wahbu
bin Manbah menuturkan :
Setelah
beberapa tahun Yusuf diam dalam penjara,
Malaikat
Jibril datang dan memberi kabar gembira :
"Wahai
Yusuf, telah dekat kegembiraan dari Alloh,
Yaitu
Raja Royyan bermimpi dan tak seorang pun dapat menta'birkan,
Dan itu
adalah sebab keluarmu dari penjara,
Beberapa
hari kemudian Raja Royyan bermimpi :
Sepertinya
air sungai Nil meresap dalam tanah,
Lalu
muncul 7 sapi yang gemuk – gemuk,
Setelah
itu muncul 7 sapi yang kurus – kurus,
Sapi
yang kurus itu makan sapi yang gemuk,
Setelah
itu muncul 7 tangkai gandum yang hijau,
Lalu
muncul pula 7 tangkai gandum yang menguning,
7
tangkai yang menguning itu menempel pada 7 tangkai yang hijau,
Maka
yang hijau jadi kuning dan kering,
Maka
beliau bangun dari tidur dengan
ketakutan,
Beliau
memerintah agar didatangkan para penta'bir
mimpi,
Beliau
menceritakan mimpi tersebut kepada mereka,
Ketika
mereka mendengarnya maka mereka mengatakan :
أَضۡغَٰثُ
أَحۡلَٰمٖۖ وَمَا نَحۡنُ بِتَأۡوِيلِ ٱلۡأَحۡلَٰمِ بِعَٰلِمِينَ ٤٤
"(Itu)
adalah mimpi-mimpi yang kosong,
dan
kami sekali-kali tidak tahu menta´birkan mimpi itu"
(
Yusuf : 44 ),
Pada
malam harinya sang Raja tidur tidak bermimpi apa-apa,
Pagi
harinya beliau sedih sebab lupa dengan mimpi yang kemarin,
Maka
beliau memerintah agar para penta'bir mimpi dihadlirkan,
Setelah
mereka berkumpul, sang Raja bertanya :
"Adakah
kalian ingat ? Apa yang aku mimpikan
kemarin ?
Mereka
menjawab :
"Kami
semua telah lupa, Itu adalah mimpi-mimpi yang kosong",
Sang
Raja marah lalu memerintah agar para penta'bir mimpi dipecat,
Maka
mereka dihapus dari daftar pegawai dan tidak digaji lagi,
Syahdan,
Orang
yang bertugas sebagai pembuat minuman Raja datang,
Ia
ingat akan pesan Yusuf ketika ia akan
keluar dari penjara,
Maka
ia bersimpuh dan sujud di hadapan Raja seraya berkata :
"Apakah
Tuan mengizinkan kami untuk menta'birkan mimpi Tuan ?",
Sang
Raja berkata :
"Hai
orang ini, Semua penta'bir mimpi tidak mampu menta'birkan,
Apakah
engkau bisa untuk menta'birkan mimpiku ?",
Pembuat
minuman itu menjawab :
"Sungguh
dalam penjara ada anak muda dari anak-anak Ya'qub,
Ia
lebih mengerti dengan ta'bir mimpi Paduka Tuan Raja",
Maka
Sang Raja memerintahkannya agar ia datang ke penjara,
Ia
lalu bergegas datang ke penjara untuk menemui Yusuf,
Setelah
bertemu dengan Yusuf, ia mencium kepala Yusuf,
Ia
mohon maaf dan mengatakan :
"Maafkan
daku wahai Tuan Yusuf, kami lupa pada anda sekian lama,
Baru
hari ini kami ingat anda, saat para penta'bir mimpi telah lemah,
Wahai
Tuan Yusuf,
Raja
bermimpi yang para penta'bir tidak mampu menta'birkannya,
Kemudian
Raja lupa akan apa yang dilihat dalam mimpi tersebut,
Apakah gerangan mimpi tersebut ?",
Yusuf
menjawab : "Raja itu bermimpi,
Sepertinya
air sungai Nil meresap dalam tanah,
Lalu
muncul 7 sapi yang gemuk – gemuk,
Setelah
itu muncul 7 sapi yang kurus – kurus,
Sapi
yang kurus itu makan sapi yang gemuk,
Setelah
itu muncul 7 tangkai gandum yang hijau,
Lalu
muncul pula 7 tangkai gandum yang menguning,
7
tangkai yang menguning itu menempel pada 7 tangkai yang hijau,
Maka
yang hijau jadi kuning dan kering",
Tukang
pembuat minuman itu lalu pulang dan memberitahu Raja,
Bukan
main kagum sang Raja,
Maka
beliau memerintahkan agar Yusuf didatangakan ke hadapannya,
وَقَالَ
ٱلۡمَلِكُ ٱئۡتُونِي بِهِۦۖ
Raja
berkata: "Bawalah dia kepadaku". ( Yusuf : 50 )
Sang
Raja mengirim kuda dan pakaian serta mahkota,
Beliau
memerintahkan para ajudan dan mentri-mentri,
Mereka
diperintah untuk menjemput Yusuf dari penjara,
Ketika
mereka telah datang dan hendak mengeluarka Yusuf,
Yusuf
tidak mau keluar dan ia berkata :
"Aku
tidak keluar sebelum persoalanku dan para wanita itu jelas,
Kembalilah
kalian kepada Raja dan tanyakan :
Bagaimana
kabar para wnita yang melukai jari-jari mereka",
Al
Qur'an menuturkan :
فَلَمَّا
جَآءَهُ ٱلرَّسُولُ قَالَ ٱرۡجِعۡ إِلَىٰ رَبِّكَ فَسَۡٔلۡهُ
مَا
بَالُ ٱلنِّسۡوَةِ ٱلَّٰتِي قَطَّعۡنَ أَيۡدِيَهُنَّۚ
إِنَّ
رَبِّي بِكَيۡدِهِنَّ عَلِيمٞ ٥٠
.
Maka
tatkala utusan itu datang kepada Yusuf, berkatalah Yusuf:
"Kembalilah
kepada tuanmu dan tanyakanlah kepadanya,
Bagaimana
halnya wanita-wanita yang telah melukai tangannya
Sesungguhnya
Tuhanku, Maha Mengetahui tipu daya mereka"
(
Yusuf : 50 )
Para
utusan menghadap paduka Raja Royyan dan menghaturkan,
Bahwa
Yusuf tidak mau keluar dan ia berkata :
"Aku
tidak keluar sebelum persoalanku dan para wanita itu jelas,
Kembalilah
kalian kepada Raja dan tanyakan :
Bagaimana
kabar para wnita yang melukai jari-jari mereka",
Maka
beliau mengundang para wanita terebut dan bertanya :
مَا
خَطۡبُكُنَّ إِذۡ رَٰوَدتُّنَّ يُوسُفَ عَن نَّفۡسِهِۦۚ
"Bagaimana
keadaanmu ketika kamu menggoda Yusuf,
untuk
menundukkan dirinya untuk mencintaimu ?" ( Yusuf : 51 )
قُلۡنَ
حَٰشَ لِلَّهِ مَا عَلِمۡنَا عَلَيۡهِ مِن سُوٓءٖۚ
قَالَتِ
ٱمۡرَأَتُ ٱلۡعَزِيزِ ٱلۡـَٰٔنَ حَصۡحَصَ ٱلۡحَقُّ
أَنَا۠
رَٰوَدتُّهُۥ عَن نَّفۡسِهِۦ وَإِنَّهُۥ لَمِنَ ٱلصَّٰدِقِينَ ٥١
Mereka
berkata: "Maha Sempurna Allah,
Kami
tiada mengetahui sesuatu keburukan dari padanya".
Berkata
isteri Al Aziz: "Sekarang jelaslah kebenaran itu,
Akulah
yang menggodanya untuk menundukkan dirinya padaku,
Dan
sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang benar"
(
Yusuf : 51 ),
Ketika
sang Raja mengetahui bahwa Yusuf bebas dari kesalahan,
Maka
beliau menjadi lebih hurmat kapada Yusuf,
Dan
ketika Yusuf hendak keluar dari penjara,
Menangislah
seluruh nara pidana karna berpisah dengan Yusuf,
Setelah
keluar Yusuf berdo'a 3 kalimat :
"Yaa Allooh,
Letakkan
kasih sayang di hati para hamba terhadap nara pidana,
Lindungi
mereka dari sengatan panas dan gigitan dingin,
Datangkan
kepada mereka khabar tentang negara pada setiap hari",
Kemudian
ia menulis pada dinding penjara :
"INI
ADALAH KUBURAN ORANG-ORANG HIDUP",
Lalu
Yusuf mandi dan berhias pakaian yang dikirim oleh sang Raja,
Semua
Mentri dan para ajudan mengawalnya,
Berjalan
melewti kerumunan rakyat yang menyambutnya,
Hingga
sampai di hadapan paduka Raja Royyan bin Walid,
Yusuf
menghaturkan salam dengan bahasa Arab :
السلام
عليكم ورحمة الله وبركاته
Sang
Raja bertanya :
"Bahasa
apa itu ?"
Yusuf
menjawab :
"Ini
bahasa paman kami Isma'il bin Ibrohim Kholilulloh",
Wahbu
bin Manbah menuturkan :
Raja
Royyan itu mampu berbahasa 7 negara,
Setiap
ia berpindah bahasa,
Yusuf
menjawabnya sesuai bahasa tersebut,
Kemudian
Raja Royyan bertanya :
"Siapakah
kamu ini sebenarnya ?",
Yusuf
menjawab :
"Saya
ini Yusuf bin Ya'qub bin Ishaq bin
Irohim Kholilulloh,
Kami
adalah orang-orang dari Kam'an",
Raja
Royyan bertanya :
"Siapa
yang memasukkan kamu ke penjara ?",
Yusuf
menjawab :
"Zulaikha
istri Qithfit Al Aziz",
Raja
Royyan bertanya : "Mengapa demikian ?"
Yusuf
menjawab :
"Karna
aku tidak mau diajak zina dengannya",
Sang
Raja kagum dengan bahasa serta ketampanan wajahnya,
Saat
itu Yusuf telah berusia 30 tahun,
Raja
Royyan berkata :
"Aku
telah bermimpi sesuatu tetapi aku lupa pada mimpi tersebut"
Yusuf
menjawab :
"Engakau
telah bermimpi :
Ada 7
ekor sapi muncul dari laut sungai Nil,
7 sapi
tersebur badannya gemuk – gemuk,
Setelah
itu muncul 7 sapi yang kurus – kurus,
Sapi
yang kurus itu makan sapi yang gemuk,
Setelah
itu muncul 7 tangkai gandum yang hijau,
Lalu
muncul pula 7 tangkai gandum yang menguning,
7
tangkai yang menguning itu menempel pada 7 tangkai yang hijau,
Maka
yang hijau jadi kuning dan kering",
Setelah
itu engkau bangun dari tidir",
Sang
Raja mengatakana :
"Betul,
Itulah mimpiku,
Dari
mana engkau mengetahuinya ?",
Yusuf
menjawab :
"Aku
diberitahu oleh Jibril utusan Tuhan seluruh alam",
Raja
Royyan bertanya :
"Apa pendapatmu tentang mimpi tersebut ?"
"Apa pendapatmu tentang mimpi tersebut ?"
Yusuf
menjawab :
"Akan
datang kepada kalian 7 tahun yang keadaannya makmur,
Lalu
datang kepada kalian 7 tahun yang keadaannya gersang",
Raja
Royyan bertanya :
"Bagaimana pengaturan mengahadapi suasana tersebut ?"
"Bagaimana pengaturan mengahadapi suasana tersebut ?"
Yusuf
menjawab :
قَالَ
تَزۡرَعُونَ سَبۡعَ سِنِينَ دَأَبٗا
فَمَا
حَصَدتُّمۡ فَذَرُوهُ فِي سُنۢبُلِهِۦٓ إِلَّا قَلِيلٗا مِّمَّا تَأۡكُلُونَ ٤٧
Yusuf
berkata:
"Supaya
kamu bertanam tujuh tahun sebagaimana biasa;
Maka
apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya,
Kecuali
sedikit untuk kamu makan, ( Yusuf : 47 )
ثُمَّ
يَأۡتِي مِنۢ بَعۡدِ ذَٰلِكَ سَبۡعٞ شِدَادٞ
يَأۡكُلۡنَ
مَا قَدَّمۡتُمۡ لَهُنَّ إِلَّا قَلِيلٗا مِّمَّا تُحۡصِنُونَ ٤٨
Kemudian
sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit,
Yang
menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya,
Kecuali
sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan ( Yusuf : 48 )
ثُمَّ
يَأۡتِي مِنۢ بَعۡدِ ذَٰلِكَ عَامٞ فِيهِ يُغَاثُ ٱلنَّاسُ وَفِيهِ يَعۡصِرُونَ ٤٩
Kemudian
setelah itu akan datang tahun,
Yang
padanya manusia diberi hujan (dengan cukup),
Dan di
masa itu mereka memeras anggur"( Yusuf : 49 )
Raja
Royyan bertanya kepada Yusuf :
"Bagaimana
juklak dari penanaman dan penyimpana pangan ?",
Yusuf
menjawab :
"Pada saat keadaan serba berkemakmuran,
"Pada saat keadaan serba berkemakmuran,
Para
petani menanam bibit pangan sebanyak-banyaknya,
Pemerintah membangun beberapa lumbung pangan,
Pemerintah membangun beberapa lumbung pangan,
Ketika
mereka telah panen, biarkan biji pada tangkai dan batangnya,
Disimpan
dalam lumbung-lumbung mereka,
Selanjutnya,
pada musim paceklik, mereka bisa mengambil,
Batang
dan tangkainya untuk makanan ternak,
Biji-biji
untuk makanan manusia,
Sang
Raja bertanya :
"Siapa
yang dapat melaksanakan pengaturan ini ?"
Yusuf
menjawab :
ٱجۡعَلۡنِي
عَلَىٰ خَزَآئِنِ ٱلۡأَرۡضِۖ إِنِّي حَفِيظٌ عَلِيمٞ ٥٥
"Jadikanlah
aku bendaharawan negara (Mesir);
Sesungguhnya
aku adalah orang yang pandai menjaga,
lagi
berpengetahuan" ( Yusuf : 55 )
Subhanalloh,
Kegiatan
apa saja itu yang penting adalah bendahara yang amanah,
Yang pintar
serta dapat mengendalikan dan
mengatur keuangan,
Dan
Yusuf yakin bahwa ia bisa melakukannya
dengan baik,
Maka ia
menawarkan dirinya pada saat pimpinan dalam kesulitan,
Sebab
ia yakin akan sukses dengan pemikiran dan amanhnya tersebut,
Bukan
karna ambisi mengeruk harta untuk memperkaya diri,
Raja
Royyan lalu melepas jabatan Qithfir yang sudah sangat tua,
Dan
diberikan kepada Yusuf yang masih muda dan pintar itu,
Sebulan
kemudian Qithfir Al Aziz meninggal dunia,
Ketika
Yusuf menguasai Mesir, Ia melakukan keadilan dalam hukum,
Seluruh
penduduk yang khusus maupun yang awam tunduk kepadanya,
Setiap
minggu menunggang kuda menelusuri kehidupan rakyatnya,
Diantar
oleh para gubernur, mentri-mentri serta
para ajudan,
Tentara
dan polisi yang mengawal kurang lebih 1000 orang,
As Sadi
menuturkan :
Ketika
Yusuf duduk di singgasana kerajaan,
Raja
Royyan menyerahkan pemerintahan Mesir seluruhnya kepadanya,
Ketika
telah sempurna penguasaan Yusuf,
Alloh
memberi wahyu kepadanya,
Agar
mengangkat anak yang dulu ketika masih bayi berbicara,
Dan
menjadi saksi atas bebasnya Yusuf dari kedurhakaan,
Maka
Yusuf mengangkatnya menjadi mentri,
Dan
memberikan pakaian keagungan serta mahkota,
Pelantikannya
dikawal oleh para ajudan naik kuda,
Berjalan
melewati pasar-pasar dengan diproklamirkan,
"Inilah
balasan orang yang menyaksikan perkara dengan benar",
Pengangkatan
ini bukan hanya karna sekedar balas budi KKN,
Tetapi
pengangkatan terhadap orang yang peka terhadap masalah,
Cerdik
dalam mengambil kebijakan yang benar dan bermanfaat,
Berani
melawan arus yang amat besar walaupun dia terlihat kecil,
Selanjutnya,
Yusuf bekerja keras dalam urusan pertanian dan
ketahanan pangan,
Membangun
lumbung-lumbung pangan di setiap daerah,
Menyimpan
hasil panen pada tangkainya selama 7 tahun,
Ketika
datang musim paceklik, semua manusia merasa lapar,
Diceritakan,
Bahwa
orang yang pertama merasa lapar adalah Raja Royyan,
Beliau
dicoba dengan kelaparan yang tidak biasa dialami,
Pada
malam hari beliau terbangun dari tidurnya karna lapar,
Beliau
merintih : "Aduuh ………. Lapaaar
………"
Seorang
pelayan membawa makan untuk beliau,
Maka
beliau bertanya :
"Kamu
kok mengerti bahwa saya lapar,
Siapa
yang memberitahu ?"
Sang
pelayan menjawab :
"Tuan Yusuf yang memberitahu kami",
"Tuan Yusuf yang memberitahu kami",
Maka
beliau makan dengan lahapnya,
Beliau
makan sangat banyak karna lapar dan nikmatnya,
Selesai
makan baru sebentar sudah lapar lagi,
Hawa
paceklik memang seperti itu,
Sama
dengan hawa nggak punya duit,
Perut
mudah lapar, persediaan makanan dan
belanja selalu kurang,
Jika
mental tidak kuat bisa marah, bisa stres, bisa ingin aneh-aneh,
Demikian
itu juga dirasakan oleh rakyat Mesir,
Mereka
banyak makan tetapi tak merasa kenyang,
Sang
Raja Royyan diusap perutnya oleh Yusuf ,
Maka
Alloh menghilangkan rasa lapar dari Raja Royyan,
Subhanalloh,
Suasana
paceklik menyelimuti seluruh penduduk Mesir,
Mereka
banyak makan tetapi tak pernah merasa kenyang,
Bahan
makanan milik penduduk telah banyak yang habis,
Maka
Yusuf mulai membuka lumbung-lumbung
pangan,
Beliau
menjualnya dengan harga standar pasar sebelum paceklik,
Maka
perekonomian tetap stabil dan rakyat tenang dan tentram,
Pada
tahun pertama :
Mereka
membeli bahan pangan dengan nurmal dan terkendali,
Bahan
pangan dapat dimonopoli oleh pemerintah dengan harga stabil,
Pemerintah
menyediakan pangan dengan tukar uang dinar dan dirham,
Lalu
menukar bahan pangan dengan emas, perak dan tembaga,
Pada
tahun kedua :
Ketika
rakyat sudah banyak yang kehabisan emas, perak dan tembaga,
Pemerintah
menukar bahan pangan dengan permata dan batu akik,
Siapa
saja yang mempunyai simpanan permata dan batu akik,
Mereka
dapat menukarnya dengan bahan makanan,
Pada
tahun ke tiga :
Ketika
rakyat sudah banyak yang kehabisan permata dan batu akik,
Pemerintah
menukar bahan pangan dengan binatang-binatang ternak,
Siapa
saja yang mempunyai simpanan binatang-binatang ternak,
Mereka
dapat menukarnya dengan bahan makanan,
Pada
tahun ke empat :
Ketika
rakyat sudah banyak yang kehabisan binatang-binatang ternak,
Pemerintah
menukar bahan pangan dengan budak yang mereka miliki,
Umumnya
penduduk Mesir memiliki budak laki-laki dan perempuan,
Pada
tahun ke lima :
Ketika
rakyat sudah banyak yang kehabisan budak-budak mereka,
Pemerintah
menukar bahan pangan dengan pekarangan rumah mereka,
Siapa
saja yang mempunyai pekarangan rumah maupun kebun,
Mereka
dapat menukarnya dengan bahan makanan,
Pada
tahun ke enam :
Ketika
rakyat sudah banyak yang kehabisan pekarangan rumah mereka,
Pemerintah
menukar bahan pangan dengan anak dan istri mereka,
Anak
dan istri mereka statusnya menjadi budak-budak pemerintah,
Pada
tahun ke tujuh :
Ketika
rakyat sudah banyak yang tidak mempunyaai anak dan istri,
Pemerintah
menukar bahan pangan dengan diri mereka sendiri,
Status
mereka menjadi budak pemerintah atau abdi negara,
Sempurna
sudah kekuasaan Yusuf di bumi Mesir,
Semua
rakyat sudah tidak memiliki kekuasaan terhadap sesamanya,
Pemerintah
berdaulat sepenuhnya namun tidak semena-mena,
Pemerintah
bertanggung jawab atas kehidupan semua rakyatnya,
Semua
telah menjadi milik negara dan dipelihara oleh negara,
Bersama
Raja Royyan, Yusuf memproklamirkan bahwa :
1- Semua
penduduk telah menjadi abdi negara,
2- Semua
dimerdekakan atas jaminan pemerintah,
3- Seluruh
kekayaan negara dikembalikan kepada rakyat,
As Sadi
menuturkan :
Bahwa
Yusuf pada saat itu juga terkena penyakit lapar,
Namun
beliau tabah dan sabar, Beliau
berkata :
"Jika
aku tidak lapar maka aku khawatir lupa pada rakyat",
Beliau
berpesan pada juru makanan raja,
Agar
memasak dan menyuguhkan makanan di tengah hari saja,
Sehingga
Yusuf selalu ingat akan rakyat yang
sedang kelaparan,
Al
Kisa'i mencritakan :
Pada
akhir tahun ke tujuh, bahan pangan menipis,
Penyakit
lapar tetap betah dalam perut para penduduk,
Maka
mereka sering mengunjungi Yusuf terutama
jika merasa lapar,
Sebab
ketika mereka melihat wajah Yusuf maka rasa lapar itu hilang,
Al
Kisa'i mencritakan :
Ketika
kekeringan dan kelaparan melanda bumi Kan'an,
Bumi
yang ditempati oleh Ya'qub bersama saudara-saudara yusuf,
Ya'qub
berkata kepada anak-anaknya :
"Pergilah
kalian ke Mesir dan belilah hasil bumi dari penguasa Mesir,
Maka
anak-anaknya mempersiapkam perjalanan,
Mereka
membawa komediti dagangan berupa madu, keju dan sabun dll,
Dengan
harapan barang-barang tersebut dapat ditukar dengan pangan,
Ketika
mereka masuk Mesir dan masuk istana keagungan Mesir,
Mereka
menjenguk panggung yang ditempati Yusuf,
Mereka
mengetahui Yusuf dikelilingi oleh 1000
pelayan muda,
Pelayan-pelayan
itu memegang tomabk emas,
Dan
Yusuf memakai tutup muka yang dihiasi bermaca macam permata,
Ketika
mereka duduk di hadapan Yusuf,
Yusuf mengenali mereka tetapi mereka lupa pada
Yusuf,
Yusuf berkata kepada juru bahasanya :
"Tanyaklah
mereka, Dari mana mereka datang ?"
Mereka
menjawab :
"Kami
dari Kan'an, Kami anak-anak
Ya'qub",
Yusuf berkata kepada juru bahasanya :
"Tanyaklah
mereka, Berapa saudara mereka ?"
Mereka
menjawab :
"Kami
12 bersaudara, Yang satu pergi, kami tak tahu beritanya",
Yusuf berkata kepada ajudannya :
"Bawalah
mereka ke ruang tamu !",
Maka
mereka diantar ke ruang tamu,
Dan
bermukim di dalamnya selama 3 hari,
Mereka
dijamu dan tidak diperbolehkan pulang,
Tetapi
tidak dilayani pembelian bahan pangan,
Maka
Yahudza berkata kepada saudara-saudaranya :
"Raja
sungguh muak kepada kita,
Sedangkan
di belakang kita banyak perut yang lapar,
Serta
ahli famili yang tersia-siakan",
Maka
ajudan masuk ke ruangan Yusuf ,
Dan
melaporkan ucapan yang dikatakan oleh Yahudza,
Maka
Yusuf berkata :
"Katakan
kepada mereka agar mengajak saudara se ayah mereka,
Dan
membawa surat dari ayah mereka sebagai saksi,
Bahwa
mereka adalah benar-benar anak-anaknya,
Jika
tidak dipenuhi syarat ini, maka mereka tidak usah dilayani,
Dan
jangan dekat-dekat padaku",
Setelah
mereka diuji 3 hari bermalam di ruang tamu,
Mereka
dijamu dengan makanan yang nikmat dan lezat,
Mungkin
Yusuf ingin mencoba kesabaran mereka,
Mungkin
ingin tahu kepdulian mereka terhadap ummat,
Yernyata
mereka tidak lupa dengan tujuan kedatangan mereka,
Walaupun
mereka mendapat kenikmatan jamuan di istana negara,
Mereka
masih memikirkan ummat di negerinya yang kelaparan,
Maka
Yusuf memenuhi sukatan mereka dengan
bahan makanan,
Dan
mengembalikan barang bawaan yang mereka jadikan imbalan,
Lalu
meletakkan barang bawaan itu pada kendaraan mereka,
Kemudian
Yusuf berkata :
Pulanglah
dan tinggalkan salah seorang dari saudara kalian disini,
Untuk
kepercayaan akan kembali kalian dengan
saudara se ayah,
Maka
mereka mengundi saudara yang dijadikan kepercayaan disini,
Undian
itu jatuh pada Syam'un, Maka ia ditahan di kerajaan Mesir,
Mereka
pulang ke Kan'an dan memberitahu ayah mereka bahwa :
Syam'un
ditahan hingga kita kembali dengan adik kita yang se ayah,
Maka
hendaklah ayah merelakan kita kembali dengan adik Bunyamin,
Ya'qub
berkata kepada mereka :
هَلۡ
ءَامَنُكُمۡ عَلَيۡهِ إِلَّا كَمَآ أَمِنتُكُمۡ عَلَىٰٓ أَخِيهِ مِن قَبۡلُ
فَٱللَّهُ
خَيۡرٌ حَٰفِظٗاۖ وَهُوَ أَرۡحَمُ ٱلرَّٰحِمِينَ ٦٤
"Tidaklah
aku mempercayaimu atas kepergian Bunyamin,
Kecuali
seperti aku mempercayaimu atas saudaranya dulu?".
Maka
Allah adalah sebaik-baik Penjaga,
Dan
Dia adalah Maha Penyanyang diantara para penyanyang.
(
Yusuf : 64 ),
Maka
mereka tidak berani memaksa ayahnya,
Mereka
lalu membuka bahan makanan yang diperoleh dari Mesir,
Ketika
mereka membuka oleh-oleh mereka dari Mesir,
Mereka
melihat barang bawaan mereka dikembalikan,
Maka
mereka mengatakan :
يَٰٓأَبَانَا
مَا نَبۡغِيۖ هَٰذِهِۦ بِضَٰعَتُنَا رُدَّتۡ إِلَيۡنَاۖ
وَنَمِيرُ
أَهۡلَنَا وَنَحۡفَظُ أَخَانَا وَنَزۡدَادُ كَيۡلَ بَعِيرٖۖ ذَٰلِكَ كَيۡلٞ
يَسِيرٞ ٦٥
"Wahai
ayah kami, apa lagi yang kita inginkan.
Ini
barang-barang kita dikembalikan kepada kita,
Dan
kita akan dapat memberi makan keluarga kita,
Dan
kita akan dapat memelihara saudara kita,
Dan
kita akan mendapat tambahan sukatan,
(gandum)
seberat beban seekor unta.
Itu
adalah sukatan yang mudah bagi raja Mesir,
(
Yusuf :
65 ),
Mereka
lalu meminta lagi kepada ayah mereka :
"Ayah,
Lepaskanlah adik Bunyamin bersama kita pergi ke Mesir",
Ya'qub
menjawab :
لَنۡ
أُرۡسِلَهُۥ مَعَكُمۡ حَتَّىٰ تُؤۡتُونِ مَوۡثِقٗا مِّنَ ٱللَّهِ
لَتَأۡتُنَّنِي
بِهِۦٓ إِلَّآ أَن يُحَاطَ بِكُمۡۖ
"Aku
sekali-kali tidak akan melepaskannya bersama-sama kamu,
Sebelum
kamu memberikan kepadaku janji yang teguh,
Atas
nama Allah, bahwa kamu pasti akan membawanya kembali,
Kecuali
jika kamu dikepung musuh".( Yusuf : 66 ),
Mereka
lalu bersumpah :
"Demi
Alloh akan membawa adiknya ( Bunyamin ) pulang kembali",
فَلَمَّآ
ءَاتَوۡهُ مَوۡثِقَهُمۡ قَالَ ٱللَّهُ عَلَىٰ مَا نَقُولُ وَكِيلٞ ٦٦
Tatkala
mereka telah memberikan janji,
Maka
Ya´qub berkata:
"Allah
adalah saksi terhadap apa yang kita ucapkan (ini)",
(
Yusuf : 66 )
Ketika
mereka akan pergi kembali ke Mesir, Ya'qub berpesan :
يَٰبَنِيَّ
لَا تَدۡخُلُواْ مِنۢ بَابٖ وَٰحِدٖ وَٱدۡخُلُواْ مِنۡ أَبۡوَٰبٖ مُّتَفَرِّقَةٖۖ
وَمَآ
أُغۡنِي عَنكُم مِّنَ ٱللَّهِ مِن شَيۡءٍۖ إِنِ ٱلۡحُكۡمُ إِلَّا لِلَّهِۖ
عَلَيۡهِ
تَوَكَّلۡتُۖ وَعَلَيۡهِ فَلۡيَتَوَكَّلِ ٱلۡمُتَوَكِّلُونَ ٦٧
"Hai
anak-anakku janganlah kamu masuk dari satu pintu gerbang,
Dan
masuklah dari pintu-pintu gerbang yang berlain-lain;
Dan
aku tiada dapat melepaskan kamu barang sedikitpun,
Dari
pada (takdir) Allah.
Keputusan
menetapkan (sesuatu) hanyalah hak Allah;
Kepada-Nya-lah
aku bertawakkal,
Dan
hendaklah kepada-Nya jua orang-orang yang bertawakkal
berserah
diri" ( Yusuf : 67 ),
Tatkala
mereka telah masuk Mesir sesuai dengan petunjuh Ya'qub,
Mereka
lalu berkumpul dan menghadap Yusuf,
Saat
itu Yusuf ada di singgasana kerajaan,
Mereka
menghaturkan :
"Wahai
paduka Raja, Inilah anak yang paduka pesankan,
Agar
kami membawanya kemari,
Yusuf
berkata : "Bagus kalian ……. Benar kalian",
Maka
Yusuf memerintahkan agar mereka disuguhi makanan,
Dengan
2 kursi untuk 2 saudara yang se ibu pada setiap 1 meja, ,
Mereka
genap 10 orang, tinggal Bunyamin yang sendirian,
Ia
menangis, Maka Raja bertanya : "Mengapa engkau menangis ?",
Bunyamin
menjawab :
"Andai
saudaraku (Yusuf) masih hidup maka aku akan bersamanya",
Yusuf
menjawab :
"Kalau
kamu sendirian maka akulah yang berhak menyertaimu",
Setelah
mereka berpisah pada makanan mereka sendiri-sendiri,
Yusuf
mengajak Bunyamin makan bersamanya,
Yusuf
berkata : "Jangan takut !",
Lalu ia
membuka tutup mukanya dan berkata :
"Aku adalah saudaramu, maka jangan engkau bersedih",
"Aku adalah saudaramu, maka jangan engkau bersedih",
Mereka
berdua lalu berpelukan melepas kerinduan,
Yusuf
berkata :
"Aku akan merekayasa untuk mengambil kamu dari mereka",
"Aku akan merekayasa untuk mengambil kamu dari mereka",
Kemudian
Yusuf memenuhi sukatan pangan untuk mereka,
فَلَمَّا
جَهَّزَهُم بِجَهَازِهِمۡ جَعَلَ ٱلسِّقَايَةَ فِي رَحۡلِ أَخِيهِ
ثُمَّ
أَذَّنَ مُؤَذِّنٌ أَيَّتُهَا ٱلۡعِيرُ إِنَّكُمۡ لَسَٰرِقُونَ ٧٠
Maka
tatkala telah disiapkan untuk mereka bahan makanan mereka,
Yusuf
memasukkan tempat minum ke dalam karung Bunyamin.
Kemudian
berteriaklah seseorang yang menyerukan :
"Hai
kafilah dari Kan'an,
Sesungguhnya
kamu adalah orang-orang yang mencuri"
(
Yusuf : 70 ).
Ka'b Al
Ahbar mnceritakan bahwa :
Tempat
minum yang hilang itu berbentuk piala terbuat dari emas,
Dihias
dengan beberapa intan dan yaqut yang mahal harganya,
Ketika
mereka hendak pulang ke negeri Kan'an,
Ajudan
Raja mengumumkan kehilangan piala tempat minum,
Dan
mencurigai para tamu dari Kan'an yang telah dilayani,
Maka
ajudan Raja berkata kepada mereka :
"Apakah Raja belum memberi kebaikan kepada kalian ?
"Apakah Raja belum memberi kebaikan kepada kalian ?
Apakah
Raja belum memulyakan kalian ?',
Mereka
menjawab : "Iya, sudah",
Ajudan
Raja berkata kepada mereka :
"Bagaimana
kalian tega mengambil piala tempat minum ?,
Piala
itu tidak ada semenjak kalian datang kemari,
Tidak
ada seorang pun yang masuk dalam ruang tamu selain kalian",
قَالُواْ
تَٱللَّهِ لَقَدۡ عَلِمۡتُم مَّا جِئۡنَا لِنُفۡسِدَ فِي ٱلۡأَرۡضِ وَمَا كُنَّا
سَٰرِقِينَ ٧٣
Saudara-saudara
Yusuf menjawab
"Demi
Allah sesungguhnya anda mengetahui bahwa :
Kami
datang bukan untuk membuat kerusakan di negeri (ini),
Dan
kami bukanlah para pencuri" ( Yusuf
: 73 )
قَالُواْ
فَمَا جَزَٰٓؤُهُۥٓ إِن كُنتُمۡ كَٰذِبِينَ ٧٤
Para
ajudan berkata :
"Apa
balasannya kalau kamu betul-betul pendusta?"
قَالُواْ
جَزَٰٓؤُهُۥ مَن وُجِدَ فِي رَحۡلِهِۦ فَهُوَ جَزَٰٓؤُهُۥۚ ٧٥
Para
saudara Yusuf menjawab :
"Balasannya,
ialah siapa yang ditemukan bahwa :
Barang
yang hilang itu ada dalam karungnya,
Maka
dia sendirilah balasannya (tebusannya)".
Yakni
dia ditahan di negeri ini selama satu tahun,
(
Yusuf : 75 )
كَذَٰلِكَ
نَجۡزِي ٱلظَّٰلِمِينَ ٧٥
Demikianlah
kami memberi pembalasan,
Kepada
orang-orang yang zalim.
(
Itulah syari'at yang berlaku pada zaman Ya'qub ),
(
Yusuf : 75 )
Maka
ajudan berkata :
"Kita
harus memeriksa karung-karung mereka seluruhnya",
Mereka
lalu mempersiapkan pemerksaan karung-karung,
Lalu
mempersilahkan Yusuf untuk memeriksanya,
Yusuf memeriksa seluruh karung saudara-saudaranya,
Ternyata
semua tidak ada yang membawa piala tempat minum,
Tinggal
karung Bunyamin yang belum diperiksa,
Yusuf berkata :
"Ini anak kecil tidak mungkin mencuri tempat minum",
"Ini anak kecil tidak mungkin mencuri tempat minum",
Maka
saudara-saudaranya berkata :
"Itu
harus diperiksa agar Raja tenang dan tidak mncurigai kita",
Maka
Yusuf memeriksanya,
Ternyata
piala itu ada pada karung Bunyamin,
Maka
Bunyamin menundukkan kepala menampakkan rasa malu,
Dan
saudara-saudaranya mencaci makinya,
Mereka
mengatakan :
"Wahai
anak-anak Rohil ( ibu Yusuf dan Bunyamin ),
Tiada
henti-hentinya kami payah tertimpa bencana karna kamu,
Mereka
menyambung kata-kata mereka :
"Wahai
Tuan Raja, Jika ia mencuri maka pantas saja,
Kakaknya
dulu juga mencuri",
Maka
Yusuf merahasiakan perasaanya dan tidak
menjawab mereka,
As Sadi
menuturkan :
"Para
ulama' ahli sejarah berselisih tentang ucapan mereka,
Kakaknya
dulu juga mencuri",
Ada
yang menceritakan bahwa Yusuf dulu pernah mengambil telur,
Telur
itu milik bibiknya dan diberikan kepada seorang pengemis,
Ada
yang menceritakan bahwa Yusuf dulu pernah mengambil berhala,
Berhala itu milik kakeknya dan dibuang kedalam
sumur,
Ketika
piala tersebut ditemukan dalam karung Bunyamin,
Maka
Yusuf mengambil piala itu dan memukulnya dengan cambuk,
Lalu
menempelkan mulut piala tersebut pada telinganya,
Setelah
itu ia bercerita :
"Piala
ini memberi khabar kepadaku dengan berita yang ajib,
Bahwa
: Kalian bersaudara sebanyak 12 orang
anak Ya'qub,
Lalu
yang satu kalian masukkan dalam sumur,
Lalu
kalian jual dengan harga yang murah,
Mendengar
cerita Yusuf tersebut, Bunyamin berkata
:
"Paduka Tuan Raja, Hendaklah kiranya Tuan bertanya pada piala,
"Paduka Tuan Raja, Hendaklah kiranya Tuan bertanya pada piala,
Masih
hidupkah Yusuf sekarang ataukah telah meninggal dunia ?"
Maka
Yusuf kembali memukul piala tersebut dengan cambuknya,
Lalu
menempelkan mulut piala tersebut pada telinganya,
Setelah
itu ia bercerita :
"Sungguh
Yusuf saat ini masih hidup dan dikaruniai rizqi oleh Alloh",
Kemudia
Yusuf berkata :
"Sekarang
pulanglah kalian pada ayah kalian dan tinggalkan anak ini,
Ia
ditahan di sini selama satu tahun sesuai dengan syari'at ayah kalian,
Maka
mereka berkata :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلۡعَزِيزُ
إِنَّ لَهُۥٓ أَبٗا شَيۡخٗا كَبِيرٗا فَخُذۡ أَحَدَنَا مَكَانَهُۥٓۖ
إِنَّا نَرَىٰكَ مِنَ ٱلۡمُحۡسِنِينَ
٧٨
"Wahai
Yang Mulya, sesungguhnya ia mempunyai ayah,
Beliau
sudah lanjut usianya,
Maka
ambillah salah seorang diantara kami sebagai gantinya,
Sungguh
kami melihat tuan termasuk oranng-orang yang baik",
(
Yusuf : 78 ),
Yusuf
menjawab :
مَعَاذَ ٱللَّهِ أَن
نَّأۡخُذَ إِلَّا مَن وَجَدۡنَا مَتَٰعَنَا عِندَهُۥٓ إِنَّآ إِذٗا لَّظَٰلِمُونَ
٧٩
"Aku
mohon perlindungan kepada Allah dari menahan seorang,
Kecuali
orang yang kami ketemukan harta benda kami padanya,
Jika
kami menahan seorang yang tidak seperti itu,
Maka
benar-benarlah kami orang-orang yang zalim",
(
Yusuf : 79 ),
Maka
berkatalah saudara yang besar ( Syam'un ) :
أَلَمۡ تَعۡلَمُوٓاْ أَنَّ
أَبَاكُمۡ قَدۡ أَخَذَ عَلَيۡكُم مَّوۡثِقٗا مِّنَ ٱللَّهِ
وَمِن قَبۡلُ مَا
فَرَّطتُمۡ فِي يُوسُفَۖ
فَلَنۡ أَبۡرَحَ ٱلۡأَرۡضَ
حَتَّىٰ يَأۡذَنَ لِيٓ أَبِيٓ
أَوۡ يَحۡكُمَ ٱللَّهُ لِيۖ
وَهُوَ خَيۡرُ ٱلۡحَٰكِمِينَ ٨٠
"Tidakkah
kalian ketahui,
Bahwa
sesungguhnya ayah telah mengambil janji dari kalian,
Dengan
nama Allah,
Dan
sebelum itu, kalian telah menyia-nyiakan
Yusuf,
Sebab
itu aku tidak akan meninggalkan negeri Mesir ini,
Sampai
ayahku mengizinkan kepadaku (untuk kembali),
Atau
Allah memberi keputusan terhadapku.
Dan
Dia adalah Hakim yang sebaik-baiknya", ( Yusuf : 80 ),
Syam'un
melanjutkan berbicara :
ٱرۡجِعُوٓاْ إِلَىٰٓ
أَبِيكُمۡ فَقُولُواْ يَٰٓأَبَانَآ إِنَّ ٱبۡنَكَ سَرَقَ
وَمَا شَهِدۡنَآ إِلَّا
بِمَا عَلِمۡنَا وَمَا كُنَّا لِلۡغَيۡبِ حَٰفِظِينَ ٨١
"Kembalilah
kepada ayah kalian dan katakanlah:
Wahai
ayah kami ! Sesungguhnya anakmu telah
mencuri,
Dan
kami hanya menyaksikan apa yang kami ketahui,
Dan
sekali-kali kami tidak dapat mengetahui barang yang ghaib",
(
Yusuf : 81 ).
Ketika
saudara tua ( Syam'un ) bersikokoh tidak pulang,
Karna
Bunyamin tidak diperbolehkan pulang oleh Raja,
Syam'un
memerintahkan saudara-sauadaranya agar pulang,
Maka
saudara-sauadaranya terus pulang dan menghadap Ya'qub,
Mereka
menceritakan keadaan mereka ketika di hadapan Raja,
Juga
menceritakan keadaan Bunyamin pada saat itu,
Maka
Ya'qub menangis dan berkata :
بَلۡ سَوَّلَتۡ لَكُمۡ
أَنفُسُكُمۡ أَمۡرٗاۖ فَصَبۡرٞ جَمِيلٌۖ
عَسَى ٱللَّهُ أَن
يَأۡتِيَنِي بِهِمۡ جَمِيعًاۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلۡعَلِيمُ ٱلۡحَكِيمُ ٨٣
"Hanya
dirimu sendirilah yang memandang baik,
Terhadap
perbuatan (yang buruk) itu.
Maka
kesabaran yang baik itulah (kesabaranku).
Mudah-mudahan
Allah mendatangkan mereka semuanya kepadaku;
Sesungguhnya
Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana",
(
Yusuf : 83 ),
Lalu
Ya'qub berpaling dari mereka masuk dalam kamar,
Beliau
mengenang kembali kepergian Yusuf dan kesedihannya,
Kini
adiknya yang disayang ( Bunyamin ) meninggalkannya jua,
As
Sadi menuturkan :
"Alloh
mengilhami Ya'qub untuk memberi nama anaknya YUSUF,
Itu
adalah isyarat bahwa Alloh akan memberi cobaan pada Ya'qub,
YUSUF
itu adalah kata-kata yang DIAMBIL dari kata dasar ASAF,
ASAF
itu artinya KASIHAN atau DUKA-CITA,
Maka
Ya'qub terus menangis hingga kehabisan air mata,
Yang
keluar dari mata Beliau kini berubah menjadi darah mata,
Lambat
laun matanya memutih dan kemudian menjadi buta,
Cinta
dan kasih sayang memang sesuatu yang unik,
Bila
cinta bersemayam di dada, orang menjadi buta,
Bila
cinta pergi, orang yang bercinta bisa buta juga,
Anak-anak
Ya'qub kasihan pada ayahnya dan berkata :
تَٱللَّهِ تَفۡتَؤُاْ
تَذۡكُرُ يُوسُفَ حَتَّىٰ تَكُونَ حَرَضًا أَوۡ تَكُونَ مِنَ ٱلۡهَٰلِكِينَ ٨٥
"Demi
Allah, senantiasa kamu mengingati Yusuf,
Sehingga
kamu mengidapkan penyakit yang berat,
Atau
termasuk orang-orang yang binasa" ( Yusuf : 85 ),
Ya'qub
menjawab :
إِنَّمَآ أَشۡكُواْ بَثِّي
وَحُزۡنِيٓ إِلَى ٱللَّهِ وَأَعۡلَمُ مِنَ ٱللَّهِ مَا لَا تَعۡلَمُونَ ٨٦
"Sesungguhnya
hanyalah kepada Allah,
Aku
mengadukan kesusahan dan kesedihanku,
Dan
aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tiada mengetahuinya",
(
Yusuf : 86 ),
Qotadah
menuturkan :
Ketika
Ya'qub berada dalam kamar,
Malaikat
Jibril turun dan berkata :
"Alloh
berkirim salam kepadamu Ya'qub,
Sesungguhnya
Yusuf masih hidup dan dikaruniai rizqi,
Ia
sekarang menjadi orang terhurmat di Mesir,
Jika
engkau mau, panggillah dia dari mihrabmu,
Maka
angin akan membawa suaramu,
Dan
menyampaikannya kepada Yusuf,
Mungkin
kisah inilah yang mengilhami seoranga penyair Arab,
Yang
sedang dirundung kerinduan pada kekasihnya yang jauh,
Ia
merana dalam kesepian, Larut dalam galau rindu yang dalam,
Ia
lantunkan tembang tamanni Bahar Thowil :
اَلَا اَيُّهَا الرِّيْحُ النَّسِيْمُ
تَصَافَحْنِيْ وَاَرْسِلْ لَهَا مِنِّيَّ شَوْقًا مُعَمَّقًا
"Wahai
angin yang sepoi-sepoi basa
Jabatlah
olehmu tanganku,
Dan
sampaikan kepadanya dariku,
Kerinduan
yang mendalam,
Diceritakan
bahwa :
Malaikat
Izro'il minta izin kepada Tuhan,
Untuk
mengunjungi Ya'qub yang sedang susah berat,
Maka
Ya'qub mengucapkan salam dan bertanya :
"Wahai
Izro'il,
Apaka
engkau telah mengambil nyawa Yusuf ?",
Malaikat
Izro'il menjawab :
"Tidak,
Demi Dzat yang memilih anda sebagai Nabi,
Saya
tidak mengambil nyawanya, Dia masih hidup,
Wahai
Ya'qub ! Senyumlah !
Saat
kegembiraan hampir tiba wahai Ya'qub",
Qotadah
menuturkan bahwa :
Ya'qub
dicoba oleh Alloh berpisah dengan putra tersayangnya,
Sebab,
Pernah pada suatu hari Ya'qub menyembelih sapi betina,
Sapi
itu mempunyai anak yang yang masih butuh menyusu,
Anak
sapi itu menangis karna kasihan melihat ibunya disembelih,
Setiap
hari anak sapi itu merintih karna berpisah denga ibunya,
Namun
Ya'qub tidak memahami rintihan anak sapi tersebut,
Maka
ia tidak menaruh iba dan kasihan kepadanya,
Al
Qisshah :
Setelah
Malaikat Izro'il mohon pamit keluar,
Maka
Ya'qub menulis sepucuk surat yang isinya :
"Dari
Nabi Alloh Ya'qub bin Ishaq bin Ibrohim Kholilulloh,
Kemudian
dari itu,
Kami
adalah keluarga yang ditimpa oleh mushibah,
Ayahku
Ishaq pernah ditempel pisau dilehernya,
Kakekku
Ibrohim pernah diletakkan pada manjaniq,
Lalu
dilemparkan dalam api yang amat besar,
Aku
sendiri mempunyai anak yang bernama Yusuf,
Ia
adalah anak yang paling aku sayangi,
Ia
pergi bersama saudara-saudaranya entah kemana,
Mereka
datang dengan membawa bajunya yang dilumuri darah,
Mereka
mengatakan bahwa Yusuf telah dimakan srigala,
Aku
menangis bertahun-tahun karna kehilangan dia,
Hingga
mataku memutih dan kini telah menjadi buta,
Kini
anak kecilku Bunyamin, diajak saudaranya ke negeri anda,
Anda
katakan bahwa anda menemukan piala dalam karungnya,
Dan
sekarang anda tahan dia di negeri anda,
Kami
bukanlah keluarga yang mencuri,
Maka
lakukanlah kasih sayang agar anda disayang Tuhan,
Kembalikanlah
anakku kepadaku,
Jika
anda lakukan itu maka Alloh membalas kebaikan anda,
Jika
anda tidak melakukannya maka aku berdo'a kepada Alloh,
Dan
do'a itu akan menimpa anak anda yang ke tujuh nanti,
Ya'qub
berkata kepada anak-anaknya :
"Bawalah
surat ini dan berikan kepada penguasa Mesir,
Semoga
Alloh mendatangkan mereka semua padaku",
Al
Qisshah,
Tatkala
saudara-saudara Yusuf datang lagi ke
Mesir,
Mereka
membawa sepucuk surat dari Ya'qub,
Surat
tersebut dihaturkan kepada Yusuf,
Mak
Yusuf masuk kamar pribadinya,
Ia
cium surat tersebut sebagai tanda cinta dan kerinduan,
Ia
buka surat tersebut dengan hati penuh harapan,
Melihat
tulisan ayahnya serta membacanya,
Ingatan
Yusuf terbang ke arah negeri Kan'an,
Ia
menangis lantara ingat akan kasih sayang ayahnya kepadanya,
Selesai
membaca dan melipat surat tersebut ia menyimpannya,
Lalu
keluar dan duduk di atas kursi kehurmatan Raja,
Lalu
menghadlirkan saudara-saydaranya di hadapannya,
Ia
berkata :
"Telah aku maafkan Bunyamin,
"Telah aku maafkan Bunyamin,
Sekarang,
apa yang hendak kalian minta selain
Bunyamin ?"
Mereka
menjawab :
"Penuhilah
Sukatan kami dengan bahan makanan,
Dan
besedekahlah kapada kami,
Sungguh
kami sekeluarga telah tertimpa kemelaratan,
Dan
sungguh kami melihat anda termasuk orang-orang yang baik",
Ketika
itu Yusuf membuka tutup mukanya dan
berkata :
هَلۡ عَلِمۡتُم مَّا
فَعَلۡتُم بِيُوسُفَ وَأَخِيهِ إِذۡ أَنتُمۡ جَٰهِلُونَ ٨٩
"Kalian
tidak mengetahui,
Apa
yang telah kalian lakukan terhadap Yusuf dan saudaranya,
Karna
kalian bodoh terhadap akibat perbuatan kalian itu ?"
(
Yusuf : 89 ),
Mereka
bertanya :
أَءِنَّكَ لَأَنتَ يُوسُفُۖ
قَالَ أَنَا۠ يُوسُفُ
وَهَٰذَآ أَخِيۖ قَدۡ مَنَّ ٱللَّهُ عَلَيۡنَآۖ
إِنَّهُۥ مَن يَتَّقِ
وَيَصۡبِرۡ فَإِنَّ ٱللَّهَ لَا يُضِيعُ أَجۡرَ ٱلۡمُحۡسِنِينَ ٩٠
"Apakah
kamu ini benar-benar Yusuf ?".
Yusuf
menjawab: "Akulah Yusuf dan ini saudaraku.
Sesungguhnya
Allah telah melimpahkan karunia-Nya kepada kami",
Sesungguhnya
barang siapa yang bertakwa dan bersabar,
Maka
sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan,
Pahala
orang-orang yang berbuat baik"' ( Yusuf : 90 ),
Mereka
memperhatikan betul-betul,
Di
pipi yusuf ada tailalat kicil, di wajahnya ada bercak putih,
Maka
mereka yakin dan melihat kenyataan bahwa itu adalah Yusuf,
Yusuf
bertanya kepada mereka tentang ayahnya,
Mereka
menjawab :
"Ayah
telah menjadi tua, matanya putih, badannya kurus",
Lalu
Yusuf memberikan baju kepada mereka,
Baju
tersebut diterimanya dari Jibril ketika ia berada dalam sumur,
Baju
tersebut diambil oleh Jibril dari surga,
Lalu
yusuf berkata :
ٱذۡهَبُواْ بِقَمِيصِي
هَٰذَا فَأَلۡقُوهُ عَلَىٰ وَجۡهِ أَبِي
يَأۡتِ بَصِيرٗا وَأۡتُونِي
بِأَهۡلِكُمۡ أَجۡمَعِينَ ٩٣
Pergilah
kamu dengan membawa baju gamisku ini,
Lalu
letakkanlah dia kewajah ayahku,
Nanti
ia akan melihat kembali;
Dan
bawalah keluargamu semuanya kepadaku" ( Yusuf : 93 ),
Maka
Yahudza berkata :
"Aku
yang membawa baju itu kepada ayah,
Dan
aku akan berikan kepadanya khabar
gembira tentang Yusuf,
Sebagaimana
dulu aku membawa baju Yusuf yang
berlumur darah,
Dan
aku dulu menyusahkannya hingga badannya kurus,
Kemudian
Yahudza bergegas meninggalkan Mesir menuju Kan'an,
Mereka
berjalan dengan membawa 100 onta penuh dengan muatan,
Onta
beserta muatannya itu adalah hadiah dari Raja Mesir,
Mereka
berjalan selama 7 hari dan sampai di Kan'an pada hari Jum'at,
Ka'b
al Ahbar menuturkan bahwa sebelum mereka
sampai di rumah,
Angin
Shoba minta izin pada Tuhan untuk mebawa bau Yusuf,
Agar
bau tersebut dapat dicium oleh Ya'qub sebelum mereka datang,
Ketika
Ya'qub telah mencium bau Yusuf, beliau berkata :
إِنِّي لَأَجِدُ رِيحَ
يُوسُفَۖ لَوۡلَآ أَن تُفَنِّدُونِ ٩٤
"Sesungguhnya
aku mencium bau Yusuf,
Sekiranya
kamu tidak menuduhku lemah akal",
(
Yusuf : 94 ),
Ketika
Yahudza telah datang dan menghadap ayahnya,
Ia
haturkan baju Yusuf kepada Ya'qub,
Dan
ia berikan khabar gembira kepadanya tentang Yusuf,
أَلۡقَىٰهُ عَلَىٰ وَجۡهِهِۦ
فَٱرۡتَدَّ بَصِيرٗاۖ
قَالَ أَلَمۡ أَقُل لَّكُمۡ
إِنِّيٓ أَعۡلَمُ مِنَ ٱللَّهِ مَا لَا تَعۡلَمُونَ ٩٦
Maka
diletakkannya baju gamis itu ke wajah Ya´qub,
Maka
kembalilah dia dapat melihat.
Berkata
Ya´qub : "Tidakkah aku katakan kepadamu,
Bahwa
aku mengetahui dari Allah,
Apa
yang kamu tidak mengetahuinya" ( Yusuf : 96 )
Anak-anaknya
memohon ampun atas dosa yang mereka lakukan,
Ya'qub
menjawab :
سَوۡفَ أَسۡتَغۡفِرُ لَكُمۡ
رَبِّيٓۖ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلۡغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ ٩٨
"Aku
akan memohonkan ampun bagimu semua kepada Tuhanku.
Sesungguhnya
Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang"
(
Yusuf : 98 ).
Mulai
hari itu Ya'qub selalu gembira,
Badannya
berangsur sembuh sehat,
Beliau
menjadi kuat dan semangat,
Tangis
kesedihannya berubah senyum suka ria,
Matanya
dapat melihat kembali,
Alhamdulillaah,
As
Sadi menuturkan :
Ketika
masa kelaparan menyelimuti bumi Mesir, datanglah Zulaikha,
Ia
menghadap Yusuf dengan mata yang telah
memutih,
Ia
telah buta dan kecantikannya telah hilang,
Ia
dibimbing oleh seorang pelayan,
Ketika
telah berada di hadapan Yusuf,
Yusuf mengetahuinya, maka ia bertanya :
"Adakah
engkau ini Zulaikha ?"
Zulaikha
menjawab : "Betul Yusuf",
Yusuf bertanya
: "Mana kecantikan dan keelokanmu ?"
Zulaikha
menjawab : "Semua telah hilang Yusuf,
Hilang
musnah tanpa meninggalkan kesan",
Yusuf bertanya
: "Bagaimana keadaan cintamu
?"
Zulaikha
menjawab :
"Yusuf,
…….. Cintaku kekal abadi tak pernah hilang,
Cinta
itu senantiasa bersemayam dalam lubuk
hatiku,
Walau
badanku semakin kurus, mata telah jadi
buta,
Kemiskinan
dan kefaqiran menyelimuti kehidupanku,
Namun
tiada sedikit pun rasa sakit yang aku derita,
Sakit
itu tenggelam karam dalam cinta dan kerinduanku",
Zulaikha
bernafas panjang dan mengatakan :
"Maha
Suci Dzat yang membuat hamba menjadi Raja,
Dan
membuat Raja menjadi hamba karna ma'shiatnya",
Yusuf memerintahkan pelayan agar membimbing
Zulaikha,
Mereka
lalu membimbingnya ke ruangan dalam,
Di
ruang tersebut Yusuf bertanya kepada
Zulaikha :
"Apa
yang engkau kehendaki datang ke kerajaan ini ?"
Belum
sampai Zlaikha menjawab, turunlah
Jibril,
Jibril
mengatakan :
"Wahai
Yusuf, Alloh memerintahmu untuk nikah dengan Zulaikha",
Yusuf terkejut lalu berkata :
"Wahai
Jibril, Bagaimana aku menikahi wanita yang setua ini ?",
Jibril
mengatakan :
"Yusuf, Kamu kan telah bertanya :
"Apa
yang engkau kehendaki datang ke kerajaan ini ?"
Engkau
yang memulai membuka kata cinta,
Jangan
engkau yang mengakhiri, Jangan biarkan
Zulaikha merana,
Alloh
tidak rela, sebab ia telah menyerahkan
dirinya kepada Alloh,
Di
saat cintanya tidak engkau sambut dengan balasan kepuasan,
Di
saat engkau tinggalkan dia dalam kehancuran hatinya,
Maka
ia tumpahkan air mata permohonan kepada Alloh,
Ia
kini telah menjadi kekasih Alloh,
Wahai
Yusuf, Jangan engkau ragu atas putusan
Alloh,
Alloh
akan mengembalikan kecantikan dan keelokannya nanti,
Alloh
akan mengembalikan pandangan matanya yang seperti dulu,
Maka
Yusuf menerima nasihat Jibril,
Ia
menikahi Zulaikha dengan penuh keridloan,
Rasa
cinta mulai tumbuh subur di hati Yusuf
pada Zulaikha,
Alloh
mengembalikan kecantikan dan keelokannya di tangan Yusuf,
Wajahnya
berangsur kembali seperti ketika masih
muda,
Alloh
mengembalikan pandangan mata Zulaikha yang seperti dulu,
Yusuf menemukan Zulaikha sebagai wanita yang masih
perawan,
Yusuf mendapatkan Zulaikha sebagai wanita yang
tekun beribadah,
Sinar
iman memancar dari hatinya menembus wajah dan parasnya,
Cintanya
kepada Yusuf dibarengi dengan cintanya
kepada Alloh,
Maka
Yusuf semakin dekat hatinya kepada
Zulaikha,
Sehingga
tak sedetik pun berlalu tanpa ingin bersanding,
Diceritakan
bahwa :
Ketika
Zulaikha sedang sholat, Yusuf melihatnya dari belakang,
Hatinya
tak sabar menanti selesainya Zulaikha
bermunajat,
Ia
memanggilnya berulang kali namun Zulaikha tetap bersemedi,
Maka
ditariknya pakaian Zulaikha hingga robek belakangnya,
Baru
Zulaikha berdiri menyambut panggilan Yusuf,
Zulaikha
berkata :
"Yusuf, sekarang sama antara aku dan engkau, kita
saling cinta,
Dulu
aku tarik bajumu hingga robek bagian belakangnya,
Kini
engkau tarik pula bajuku hingga robek bagian belakangnya,
Merobek
dibalas dengan merobek, Satu-satu wahai Yusuf",
40
tahun Yusuf hidup bersama Zulaikha dalam
kemisraan,
Dikaruniai
2 anak :
1- Ifrotsim 2- Maisya,
Subhanalloh,
Jika
cobaan Alloh ditumpahkan kepada seseorang,
Maka
tak seorangpun dapat menolak cobaan tersebut,
Jika
anugrah Alloh telah datang menyambut kehidupan,
Tak
seorang pun dapat menghalangi karunia tersebut,
Tugas
kita adalah menerima dan menyerah pada takdir-Nya,
Disampaing
ikhtiyar sesuai dengan perintah syari'at-Nya,
Al
Qisshah :
Ketika
Ya'qub telah sehat,
Beliau
telah kembali kuat dan semangat,
Matanya
telah kembali melihat,
Senyum
gembira menghias wajahnya,
Maka
beliau bersiap-siap berkunjung ke Mesir bersama keluarganya,
Beliau
bersama seluruh keluarga berjalan hingga pada kota Bilbis,
Yusuf
mendengar khabar tersebut dari para ajudan negara,
Maka
beliau keluar bersama Raja Royyan, diikuti para mentri,
Dikawal
oleh para tentara dan polisi serta rakyat Mesir,
Ketika
Yusuf telah bertemu dengan ayahnya,
Keduanya
saling memeluk dan menangis,
Kemudian
bersama-sama masuk kota Mesir,
Ketika
Ya'qub telah datang maka disambut oleh
yakyat Mesir,
Yusuf menempatkan ayah dan bibiknya di atas
singgasana,
Kemudian
Yusuf menempati kursi kehurmatan Raja,
Ayah,
bibik, dan semua saudaranya diikuti seluruh rakyat Mesir,
Bersujud
menghurmat kepada Yusuf,
Subhanallooh,
Yusuf
membisikkan kata lembut kepada ayahnya :
يَٰٓأَبَتِ هَٰذَا
تَأۡوِيلُ رُءۡيَٰيَ مِن قَبۡلُ قَدۡ جَعَلَهَا رَبِّي حَقّٗاۖ
وَقَدۡ أَحۡسَنَ بِيٓ إِذۡ
أَخۡرَجَنِي مِنَ ٱلسِّجۡنِ
وَجَآءَ بِكُم مِّنَ ٱلۡبَدۡوِ
مِنۢ بَعۡدِ أَن نَّزَغَ ٱلشَّيۡطَٰنُ بَيۡنِي وَبَيۡنَ إِخۡوَتِيٓۚ
إِنَّ رَبِّي لَطِيفٞ
لِّمَا يَشَآءُۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلۡعَلِيمُ ٱلۡحَكِيمُ ١٠٠
"Wahai
ayahku inilah ta´bir mimpiku yang dahulu itu,
Sesungguhnya
Tuhanku telah menjadikannya suatu kenyataan.
Dan
sesungguhnya Tuhanku telah berbuat baik kepadaku,
Ketika
Dia membebaskan aku dari rumah penjara,
Dan
ketika membawa kamu dari dusun padang pasir,
Setelah
syaitan merusak hubungan antaraku dan saudara-saudaraku,
Sesungguhnya
Tuhanku Maha Lembut
Terhadap
apa yang Dia kehendaki.
Sesungguhnya
Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana",
(
Yusuf :
100 ).
Walhamdulillahi
Robbil 'alamiin.
The
End.
Dinukil
dari kitab "Badai'uz zuhur"
Ta'lif
"As Syekh Muhammad bin Ahmad bin Iyas"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar