SEPENGGAL KISAH DI BAWAH LANGIT TURKI

. . Tidak ada komentar:


Sultan Murad IV dalam memegang tampuk kepemimpinannya,
Beliau mengikuti jejak Sayyidina Umar bin Khotthob RA,
Hampir setiap malam keluar dari rumahnya,
Untuk melihat keadaan rakyatnya,

Dalam buku hariannya, Sultan Murad IV mengisahkan,
Bahwa pada suatu malam ia merasakan kekalutan yang sangat,
Ia ingin mengetahui apa penyebabnya,
Maka ia mengajak kepala pengawalnya keluar rumah,

Mereka berdua masuk lorong-lorong rumah penduduk,
Tiba-tiba di bawah terangnya bulan purnama,
Mereka melihat sosok manusia laki-laki tergelithak,
Mereka berdua menghampirinya, lalu membangunkannya,
Ternyata itu adalah sosok menusia yang telah tidak bernyawa,

Tak seorang pun dari penduduk kampung memperdulikannya,
Maka Sultan memanggil sebagian tetangga dekat janazah tersebut,
Mereka pun datang namun tidak mengerti bahwa itu Sultan Murad,
Mereka ditanya oleh Sultan :
"Siapakah orang ini dan mengapa kalian tidak memperdulikannya ?",
Mereka menjawab :
"Dia seorang Zindiq, Peminum Khomr dan pen Zina",

Sultan mengajak mereka untuk mengangkat janazah tersebut,
Mereka enggan namun akhirnya juga membawanya ke rumahnya,

Setibanya di rumah, istrinya menyambut mereka dan menangis,
Para tetangga langsung meninggalkan rumah tersebut,
Hanya Sultan dan kepala pengawal yang masih menunggu,
Mereka berdua ingin mengetahui khabar janazah tersebut,

Sang istri menangis dan berkata :
"Semoga Alloh merahmatimu wahai wali Alloh,
Aku bersaksi bahwa engkau termasuk orang yang sholih",

Sultan dan pengawalnya amat terkejut,
Maka mereka berdua meminta agar sang istri menerangkan,
Mengapa ia menyebutnya wali Alloh,
Padahal masyarakat mengatakan tidak seperti itu,

Maka Sang istri berceritra :
Dia selalu keluar malam dengan membawa uang yang ia miliki,
Ia pulang dengan membawa  KHOMR  yang dibeli dari toko khomr,
Di rumah ia tumpahkan khomr tersebut ke dalam toilet hingga habis,
Lalu ia berkata :
"Alhamdulillah,  Aku telah meringankan dosa kaum muslimin",

Ia pun sering mengunjungi rumah para pelacur,
Ia berikan uang kepada mereka dan ia katakan kepada mereka :
"Malam ini engkau telah ada pada bayaranku,
Maka tutuplah rumahmu malam ini sampai pagi",
Lalu ia pulang menemuiku dan berkata :
"Alhamdulillah, malam ini aku telah meringankan dosa pelacur,
Juga dosa para pemuda yang suka melacur,

Sang istri melanjutkan pembicaraannya bahwa :
"Orang-orang hanya melihat apa yang dilakukan suamiku di luar,
Mereka tidak pernah mengurus bagaimana ia dalam rumah",

Suatu saat aku katakan kepadanya :
"Kalau engkau mati besuk tidak akan dipedulikan tetanggamu",
Ia hanya tertawa dan menjawab :   "Jangan takut,
Jika aku mati, janazahku akan diurus oleh Sultan muslimin,
Dan disholati oleh banyak ulama' dan wali-wali Alloh",

Mendengar cerita sang istri tersebut Sultan Murad menangis,
Beliau langsung berkata :
"Betul, aku adalah Sultan Murad, Besuk akan datang lagi ke mari,
Bersama para ulama' dan para kaum muslimin untuk mengurus ini",

Akhirnya pagi harinya janazah diurus oleh Sultan Murad,
Juga para ulama' dan para kaum muslimin ikut mengurusnya.
Subhanalloooh,   

Salam buat Ustadz Muhammad Khans
Kisah ini diceritakan kembali oleh Syaikh Al Musnid Hamid Akrom
Al Bukhory dari Mudzakkiraat Sultan Murod IV

Wallohu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang Situs Ini

Situs web ini merupakan situs web resmi Pondok Pesantren Sunan Sendang - Roudhotuttullab - Sendang Duwur. Semua konten tulisan insyaAllah ditulis secara langsung oleh Romo Yai Salim Azhar, tanpa mengurangi dan menambahi redaksi apa pun.

Bagi alumni atau siapa saja yang bersimpati dan ingin berpartisipasi dalam berbagai kegiatan pesantren, silakan hubungi langsung Romo K.H. Salim Azhar di bagian Kontak Kami.

Arsip Situs

Label

Total Tayangan Halaman