SELAMAT MALAM KE DUA PULUH DELAPAN BULAN MULYA MAULID NABI MUHAMMAD SAW

. . Tidak ada komentar:
Berdiri menyambut kehadliran Rasululloh, 
 Walaupun dari jauh antara Makkah-Madinah dan negeri ini,
Orang yang sedang dimabuk cinta,
Tak kan pernah melupakan kekasihnya walau sedetik saja,
Pengalaman dan kisah-kisah kekasih selalu membayang,
Di pelupuk mata dan lubuk hati yang paling dalam,
Kehadliran kekasih yang dicintai,
Selalu tampak dan bersemayam dalam hati,
Ia senantiasa datang dengan senyuman yang menghiasi,
Walau hanya imajinasi dan hallusinasi,
مَا رَأَيِنَا الْعِيْسَ حَنَّتْ بِا لسُّرٰى إِلَّا إِلَيْكَ
وَ الْغَمَامَةُ قَدْ أَظَلَّتْ وَ الْمَلَا صَلَّوْا عَلَيْكَ
وَ أَتَاكَ الْعُوْدُ يَبْكِيْ وَ تَذَلَّلَ بَيْنَ يَدَيْكَ
وَ اسْتَجَارَتْ يَا حَبِيْبِيْ عِنْدَكَ الظَّبْيُ النُّفُوُرُ
عِنْدَ مَا شَدُّوْا الْمَحَامِلَ وَ تَنَادَوْا لِلرَّحِيْلِ
جِئْتُهُمْ وَ الدَّمْعُ سَائِلٌ قُلْتُ قِفْ لِيْ يَا دَلِيْلُ
هَلْ تُحَمِّلُ لِيْ رَسَائِلَ حَشْوُهَا الشَّوْقُ الْجَزِيْلُ
نَحْوَ هَاتِيْكَ الْمَنَازِلِ بِالْعَشِيِّ وَ الْبُكُوْرِ
كُلُّ مَنْ فِيْ الْكَوْنِ هَامُوْا  فِيْكَ يَا بَاهِيْ الْجَبِيْنِ
وَ لَهُمْ فِيْكَ غَرَامٌ وَ اشْتِيَاكٌ وَ حَنِيْنٌ
فِيْ مَعَانِيْكَ الْأَنَامُ قَدْ تَبَدَّتْ حَائِرِيْنَ
أَنتَ لِلرُّسْلِ خِتَامٌ أَنتَ لِلْمَوْلٰى شَكُوْرٌ
عَبْدُكَ الْمِسْكِيْنُ يَرْجُوْ فَضْلَكَ الْجَمَّ الغَفِيْرُ
فِيْكَ قَدْ أَحْسَنْتُ ظَنِّيْ يَا بَشِيْرُ يَا نَذِيْرُ
فَأَغِثْنِيْ وَ أَجِرنِيْ يَا مُجِيْرُ مِنَ السَّعِيْرٍ
يَا غِيَا ثِيْ يَا مَلَاذِيْ فِيْ مُلِمَّاتِ الْأُمُوْرِ
Tak pernah aku mengetahui onta memperlihatkan kerinduan,
Dalam perjalanan malam hari kecuali menuju kepadamu,
Awan sungguh-sungguh memayungimu,
Orang-orang penting ikut bersholawat kepadamu,
Batang kayu datang padamu dengan menangis,
Ia menampakkan kehinaan di hadapanmu,
Dan Seekor kijang yang berlari kencang,
Minta tolong di sisimu pula wahai kekasih,
Tatkala mereka telah mengikat kendaraan sekedup,
Dan memberikan aba-aba untuk berangkat,
Aku datangi mereka dengan air mata bercucuran,
Aku katakan : "Berhentilah untuk aku wahai nafigator"
Apakah engkau bawa beberapa pucuk surat untukku,
Yang berisikan kerinduan yang mendalam,
Menuju beberapa rumah yang ada di sana,
Di waktu sore dan pagi,
Semua orang di dunia ini menjadi bingung linglung,
Dalam kecintaan padamu wahai Nabi yang cerah keningnya,
Mereka menyimpan kecintaan padamu,
Kerinduan serta keinginan untuk bertemu,
Dalam beberapa rahasia hakikat pribadimu,
Orang-orang bercerai-berai dalam kebingungan,
Engkau adalah akhir bagi para utusan,
Engkau sangat bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih,
Budakmu yang miskin mengharapkan,
Akan keutamaanmu yang agung dan amat banyak,
 Kepadamu sungguh aku baguskan prasangkaku,
Wahai Nabi yang menggembirakan dan menakutkan,
Maka tolonglah aku, dan selamatkanlah aku,
Wahai Nabi penyelamat dari siksaan neraka Sa'ir,
Wahai Nabi penolongku dan pelindungku,
Dalam segala persoalan yang menjadikan bencana,
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang Situs Ini

Situs web ini merupakan situs web resmi Pondok Pesantren Sunan Sendang - Roudhotuttullab - Sendang Duwur. Semua konten tulisan insyaAllah ditulis secara langsung oleh Romo Yai Salim Azhar, tanpa mengurangi dan menambahi redaksi apa pun.

Bagi alumni atau siapa saja yang bersimpati dan ingin berpartisipasi dalam berbagai kegiatan pesantren, silakan hubungi langsung Romo K.H. Salim Azhar di bagian Kontak Kami.

Arsip Situs

Label

Total Tayangan Halaman